Iklan

Menaker: Pentingnya Keberadaan SDC dalam Selesaikan Persoalan Ketenagakerjaan

warta pembaruan
17 Januari 2021 | 6:19 PM WIB Last Updated 2021-01-17T11:19:49Z

Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Untuk menyinergikan kerja pemerintah pusat dan daerah dalam menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, menyatakan bahwa pihaknya telah menggagas Skill Development Center (SDC) di daerah.

Ida menuturkan, sinergi antara pihak-pihak terkait sangat penting dalam menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan. Menurutnya, jika terjadi sinergi, maka masyarakat yang dapat memperoleh keuntungannya.

"Yang dibutuhkan kita ini kemauan kita untuk bersinergi. Udah mutlak itu. Kita punya keterbatasan, tapi keterbatasan itu harus diatasi dengan sinergi. Saya yakin dan percaya, kalau kita mau bersinergi dan kolaborasi, itu yang seneng masyarakat, rakyatnya," ujar Ida saat berdialog dengan stakeholder ketenagakerjaan usai mengunjungi Balai Latihan Kerja (BLK) Padang, Sumatera Barat, Minggu (17/1/2021).

Kunjungan Ida disambut Kadisnakertrans Sumbar, Kepala BLK Padang, Kepala BP2MI Padang, perwakilan DPRD Sumbar, Kepala LPP Lapas II B Padang, kepala BNPP Sumbar, dan yang lain.

Ida mengatakan, pada dasarnya persoalan ketenagakerjaan adalah urusan wajib pemerintah daerah. Namun, Kemnaker tidak hanya meletakkan persoalan ketenagakerjaan kepada pemerintah daerah, tetapi juga mengambil tanggungjawab secara bersama-sama. "Hal itu juga sebagai wujud sinergi antara pemerintah pusat dan daerah," kata Ida.

Ida menjelaskan, sinergi tersebut dapat dilakukan dengan para stakeholder dengan membentuk Skill Development Center (SDC). "Melalui SDC, komunikasi dan koordinasi lintas sektoral para stakeholder dapat tersinergikan, tersingkronkan, dan terkoordinasikan, serta dapat merealisasikan antara supply dan demand ketenagakerjaan yang berada di daerahnya, baik melalui Analisis Potensi Daerah maupun Analisis Ratio Potensi," jelas Ida.

Pentingnya keberadaan SDC, lanjut Ida, membuatnya berharap agar semua kabupaten/kota yang ada di Sumbar dapat dibentuk SDC. "Mohon terus dilakukan, Pak, agar SDC itu ada di semua kabupaten/kota. SDC itu untuk mengenali seluruh kebutuhan masyarakat kaitannya dengan ketenagakerjaan," kata Ida.

Direktur Jenderal Binalattas Kemnaker, Budi Hartawan mengatakan, dari total 304 BLK yang ada di seluruh Indonesia, kapasitas BLK untuk menanggulangi pengangguran kurang lebih 3,94 persen per-tahun atau sekitar 275.800 orang dari 7 Juta orang pengangguran yang ada di Indonesia.

Namun pada 2020, BLK UPTP Padang, 20 BLK UPTD Binaan dan 38 BLK Komunitas hanya dapat melatih 6.672 orang dari 418.650 orang pengangguran yang ada di tiga provinsi binaan atau 1,59 persen per-tahun tersebut. Hal itu tidak lepas dari dampak pandemi Covid-19.

"Untuk itu, Kemnaker melalui BLK Padang bekerja sama dengan Disnaker Provinsi Sumatera Barat membentuk SDC Provinsi Sumatera Barat," kata Budi.

Kepala Disnakertrans Sumbar, Nasrizal menyatakan bahwa SDC merupakan konsep yang penting untuk mengidentifikasi berbagai persoalan ketenagakerjaan. Sebab dalam program tersebut terjadi sinergi dan koordinasi antara stakeholder, seperti akademisi, dunia usaha, dan dunia industri.

"Jadi, ketika program atau SDC dipelajari sedemikian rupa ini konsep luar biasa. Untuk mengatasi pengangguran ini tidak bisa one man show, harus sinergi," kata Nasrizal.

Menurutnya, dari 19 kabupaten/kota yang ada di Sumbar, baru terbentuk 6 SDC. Ia menargetkan, SDC sudah terbentuk semua di 19 kabupaten/kota pada pertengahan 2021 (Azwar).
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menaker: Pentingnya Keberadaan SDC dalam Selesaikan Persoalan Ketenagakerjaan

Trending Now

Iklan