Iklan

Armada Canggih 3 Negara Kepung Laut Bali Temukan KRI Nanggala:Sebelum Oksigen Habis

warta pembaruan
24 April 2021 | 11:34 AM WIB Last Updated 2021-04-24T04:34:54Z


JAKARTA, Wartapembaruan.co.id
-- Pemerintah Australia mengirim dua kapal perang untuk bergabung dalam tim pencarian kapal selam Indonesia Nanggala-402, yang hilang kontak di perairan utara Bali.

Kapal perang Australia bernama HMAS Ballarat dan HMAS Sirius telah berlayar dari dua markas terpisah.

Kedua kapal bergerak setelah Indonesia menerima tawaran Australia untuk membantu upaya pencarian kapal yang hilang kontak sejak Rabu 21 April 2021.

Seperti dilansir media ABC Australia, Jumat 23 April 2021, Kementerian Pertahanan Australia mengatakan HMAS Ballarat dilengkapi kemampuan sonar dan helikopter MH-60R.

Kapal itu bergerak cepat dan diperkirakan akan mencapai area pencarian di Bali hari ini.

Sementara HMAS Sirius yang berada di lepas pantai Brunei dan diperkirakan mencapai area pencarian hari Selasa 27 April 2021.

Kamis Kemarin, Menteri Luar Negeri Marise Payne mengatakan Australia akan memberikan dukungan apapun yang bisa untuk Indonesia.

"Kami telah mengindikasikan bahwa kami akan membantu dengan cara apa pun yang kami bisa," katanya.

"Kita mengoperasikan kapal selam yang sangat berbeda dari yang satu ini, tetapi angkatan pertahanan Australia dan organisasi pertahanan Australia akan bekerja sama dengan operasi pertahanan di Indonesia untuk menentukan apa yang mungkin dapat kami lakukan."

Pihak berwenang Indonesia mengumumkan hari ini bahwa tim penyelamat mendeteksi objek dengan berkekuatan magnet tinggi yang mengambang di laut utara Bali.

Sangat diharapkan itu adalah kapal selam yang hilang. Sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai hal tersebut.

KRI Nanggala 402 telah hilang selama lebih dari 48 jam dan membawa cukup oksigen untuk bertahan tiga hari.

Kapal itu membawa 49 awak kapal, seorang komandan dan tiga lainnya.

Kapal Penyelamat dari Singapura dan Malaysia Bantu Pencarian

Kapal penyelamat dari Singapura dan Malaysia dikerahkan untuk membantu pencarian kapal selam Indonesia KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di utara perairan Bali, Rabu 21 April 2021.

Seperti dilaporkan Media Singapura, Kamis (22/4/2021) Singapura mengirimkan MV Swift Rescue.

Swift Rescue diperkirakan tiba di lokasi pada Sabtu (24/4/2021) mendatang.

Dalam sebuah unggahan di Facebook, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengatakan kapal penyelamat kapal selam Singapura "dikirim dengan cepat kemarin sore, secepat dia bisa bersiap-siap", setelah kepala angkatan laut menerima permintaan bantuan dari rekan-rekannya di Indonesia.

"Tim medis juga ditambahkan ke kru reguler jika perawatan hiperbarik akan diperlukan," kata Dr Ng.

"Hubungan militer kami dengan Indonesia sangat dekat, dibangun selama bertahun-tahun latihan bilateral dan keterlibatan di semua tingkatan. Wajar jika kita melakukan apapun yang kita bisa untuk membantu di saat-saat seperti ini.”

"Situs untuk operasi pencarian, dekat Bali, berjarak lebih dari 1.500 km dan perairan dalam, itulah sebabnya MV Swift Rescue berlayar sesegera mungkin," tambahnya.

Mega Bakti Malaysia diperkirakan akan tiba pada pukul 16.00 waktu setempat pada hari Minggu 25 April 2021.

Sementara itu negara-negara lain juga telah menawarkan bantuan penyelamatan termasuk Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Turki, India, Rusia dan Australia, kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad.

Dia mengatakan dalam konferensi pers bahwa lima kapal angkatan laut Indonesia dan satu helikopter sedang mencari kapal selam yang hilang. (ABC/Channel News Asia)

Ikuti berita lain terkait kapal selam KRI Nanggala

Tawaran semua bantuan dari sejumlah negara tetangga dalam upaya pencarian KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di utara koordinat 60 mil atau 95 kilometer di utara Pulau Bali akan diterima oleh pihak TNI.

"Panglima mengatakan semua bantuan akan kita terima, semua prosesnya itu dilakukan Asintel. Itu semua dipercepat, karena waktu yang harus kita kejar ini," kata Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad, Jumat 23 April 2021 dalam press conference nya di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai.

Dan apakah semua kapal itu telah mendapatkan clearance dari pihak otoritas kita? Kapuspen TNI menyampaikan hal itu sudah dilakukan.

"Sudah itu, langsung diperintahkan kepada Asintel untuk mengurus semuanya. Jadi kita akan upayakan semua," ujarnya.

Kapal MV Swift Rescue dari Singapura tengah dalam perjalanan menuju titik lokasi KRI Nanggala-402 hilang kontak, harapan kita mudah-mudahan sore atau malam tiba.

Malaysia, Australia, India, dan Amerika Serikat (AS) juga menawarkan diri untuk membantu pencarian KRI Nanggala-402 di mana Malaysia menerjunkan MV Mega Bakti.

Lalu dari Australia mengerahkan kapal HMAS Ballarat (FFH 155) dan HMAS Sirius (O 266), serta satu kapal dari India.

Selain sejumlah armada kapal disebutkan di atas, TNI juga akan mendapat bantuan pencarian KRI Nanggala-402 melalui armada udara yaitu pesawat Poseidon dari AS.

Dari informasi yang dihimpun tribun-bali.com, pesawat Poseidon dari AS sedang dalam perjalanan ke Indonesia.

Dan diperkirakan akan mendarat di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai Sabtu dini hari nanti.

Poseidon merupakan pesawat militer yang sedang dikembangkan untuk Angkatan Laut Amerika Serikat (USN).

Diberitakan sebelumnya, sejumlah negara sahabat menawarkan bantuan untuk pencarian KRI Nanggala-402.

Bantuan pertama dari Singapura berupa kapal Swift Rescue atau penyelamat kapal selam diperkirakan akan tiba di lokasi pada tanggal 24 April.

Kemudian Malaysia juga menawarkan kapal rescue Mega Bakti akan tiba pada tanggal 26 April.

Ia menambahkan selain dua negara sahabat itu, masih ada negara-negara lain yang juga menawarkan bantuan dalam pencarian KRI Nanggala-402.

Diantaranya Amerika, Jerman, Peprancis, Turki, India, Rusia, Australia dan negara lain.(*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Armada Canggih 3 Negara Kepung Laut Bali Temukan KRI Nanggala:Sebelum Oksigen Habis

Trending Now

Iklan