Jakarta, Wartapembaruan.co.id -- Suasana politik menuju 2024 semakin hangat setiap hari. Hampir setiap hari ada pemberitaan yang muncul dari pihak-pihak yang ingin atau yang sedang berhasrat untuk menjadi salah satu pemain dalam kontestasi politik nasional 2024 nanti. Banyak pejabat yng tebar pesona kesana kemari bahkan meninggalkan wilayah kerjanya dan tupoksinya atau memperalat posisi jabatannya untuk membangun koneksi ke kanan kiri untuk meraih dukungan politik.
Hal ini banyak dilakukan oleh pejabat-pejabat negara terutama setingkat menteri. Juga oleh pimpinan DPR MPR serta kepala daerah. Tapi kali ini saya lebih khusus menyoroti pejabat menteri yang tampak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermanuver menuju 2024. Bukan hanya bermanuver, tapi memperalat jabatannya dan kewenangannya untuk memuluskan hasrat politiknya, akhirnya kebijakannya hanya untuk memenuhi ekspektasi politik pribadi dan bukan lagi bekerja benar demi bangsa dan negara.
Ada beberapa menteri yang tampak jelas melakukan ini. Sebut saja salah satunya Erick Tohir, menteri BUMN yang mana arah kebijakannya tidak lagi terlihat untuk membenahi BUMN, tidak memperbaiki kinerja BUMN tapi kewenangannya dijadikan untuk membangun koneksi dimana-mana demi kepentingan politiknya. Mengobral
Jabatan ke pihak-pihak yang dianggab bisa menjadi jalan solusi menghadapi jalan buntu politik. Selain Erick, masih ada beberapa menteri lain yang melakukan hal sama.
Ini harus dihentikan. Presiden harus bertindak. Menteri yang tidak lagi bekerja membantu Presiden, sebaiknya mundur dan silahkan berpolitik diluar. Atau sebaiknya oresiden segera melakukan resufle tahap kedua dengan mencopot menteri-menteri yang tak lagi bekerja membantu presiden mengurus negara. Ini penting karena saat ini negara perlu konsentrasi penuh pemerintah untuk membawa bangsa ini keluar dari banyak masalah. Jika presiden bekerja hanya dibantu beberapa orang saja sementara menteri jumlahnya puluhan, maka ini harus dilakukan evaluasi demi bangsa dan negara. Menteri yang fokus tenar pesona politik silahkan mundur, atau diberhentikan pada resufle kedua nanti.
Jakarta, 20 Juni 2021
Sumber :Ferdinand Hutahaean
Aktivis Sosial Politik Nasional
.jpg)
