Aksi seruan mimbar bebas yang dilakukan di Tugu Patung Teka Iku Maumere, dikonfirmasi masa aksi yang terlibat seluruh HMI komisariat Se-Kabupaten Sikka yaitu HMI komisariat ilmu perikanan, pertanian dan teknik (IPPTEK) serta Komisariat ekonomi, sosial dan hukum (EKOSOSKUM).
Seluruh kader HMI menggunakan pakean serba hitam sebagai simbol kematian, juga menyediakan atribut baik itu poster lambang pancasila, rangkaian kata-kata serta orasi dan pembacaan puisi. Aksi ini dilaksanakan dengan tertib dan tetap mematuhi prokoler kesehatan (Prokes), serta tanpa ada unsur kekerasan.
Aksi ini dilakukan untuk merefleksi terhadap Hari Lahir Pancasila sejatinya akan menghantarkan bangsa Indonesia pada banyak pembelajaran dan kearifan yang diberikan oleh para pendiri bangsa (founding fathers).
Dalam mimbar orasi, Hudzaiffah Abdurahman sebagai ketua Umum HMI komisariat Ibnu Sina Sikka mengatakan, perumusan Pancasila merupakan langkah visioner yang ditempuh oleh para pendiri bangsa yang peduli akan pentingnya sebuah dasar negara sebagai landasan eksistensi dan dinamika Indonesia pasca kemerdekaan.
"Dengan adanya aksi mimbar bebas ini untuk mengingatkan masyarakat di suluruh indonesia terkhusus masyarakat kabupaten Sikka tentang pentingnya mengimplementasi setiap kalimat yang terkandung dalam pancasila dalam kehidpuan bermasyarakat dan berbangsa," tuturnya.
Suldi Panca Mulia selaku kordinator lapangan (Korlap) mengatakan, Pandemi COVID-19 yang menghantam perekonomian ke jurang resesi pada 2020 menjadi pengingat bagi kita semua agar benar-benar konsisten dalam menerapkan kebijakan ekonomi berbasis Pancasila (Ekonomi Pancasila).
"Mengaktualisasikan kembali secara murni dan konsisten nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi ancaman dan tantangan kontemporer yang ada. Nilai-nilai Pancasila yang mencakupi nilai religius atau ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan dan kesatuan, nilai musyawarah mufakat, serta nilai keadilan harus mewujud dalam sikap tindak manusia Indonesia dalam kehidupan sehari-hari," tutupnya. (Panca/Zaki)
