Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (8/7/2021) mengatakan, ia sagat mendukung rencana tersebut, dan meminta rusun dan asrama haji tersebut dilengkapi dengan alat-alat kesehatan, obat-obatan dan oksigen.
Pemanfaatan rusun dan asrama haji yang dilengkapi dengan dokter dan tenaga medis, menurut Ketua MPR, guna mengurangi isolasi mandiri yang berpotensi menyebabkan kekeliruan penanganan oleh pasien, sebab proses pemulihan Covid-19 dilakukan secara mandiri di kediaman atau rumah masing-masing.
"Proses perawatan dan penanganan pasien Covid-19 seharusnya dengan kontrol dokter atau petugas puskesmas," ujar politisi Golkar itu.
Menurut Bambang Soesatyo, pemanfaatan rusun dan asrama haji tidak hanya di Jakarta dan Bekasi, tetapi juga di daerah lain. Pemerintah daerah, katanya, apabila terjadi lonjakan kasus, harus menyiapkan tempat untuk isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau sedang.
Selain itu, pemerintah juga harus memantau dan menyiapkan ketersediaan oksigen, obat-obatan, tenaga medis dan alat kesehatan pendukung yang dibutuhkan.
Bambang Soesatyo juga meminta pemerintah agar memastikan alih fungsi bangunan dan gedung yang akan dijadikan ruang isolasi mandiri serta tidak merusak lingkungan dan mengancam atau mengganggu aktivitas masyarakat di sekitarnya.
Sebelumnya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, dari 31 asrama haji yang dimiliki Kementerian Agama, 27 di antaranya siap digunakan untuk RS Darurat Covid-10 jika dibutuhkan. Sedangkan empat asrama haji lainnya belum siap karena masih dalam tahap renovasi. (ys_soel)
