Akibat sikap Kadisdik Aceh ini, anggota DPRK Lhokseumawe Azhari T Ahmadi pun ikut berkomentar. Azhari mengaitkan, mutu pendidikan Aceh selalu berada pada urutan akhir bisa saja akibat dari perilaku penjabat pendidikan yang tidak beretika.
Legislator Lhokseumawe ini menuturkan, dalam menyampaikan pendapat dikhalayak umum seharusnya Al-Hudri menyadari siapa dirinya dan dimana dia berada. "kenapa tidak lebih santun dalam berpendapat, statement Kadisdik Aceh itu, jelas tidak terukur bagi seorang penjabat,"kata Azhari T Ahmadi, (21/09)
Lanjut Azhari, kepala sekolah itu harusnya disanjung agar dapat melanjutkan tugasnya sebagai pendidik, agar provinsi ini cerdas sesuai dengan slogan Aceh careng.
Lebih lanjut, sikap kadisdik Aceh yang menakuti kepala sekolah ini dinilai layaknya orang terminal. "Seharusnya bisa kita ajak baik-baik untuk memerangi virus corona ini dengan cara yang benar, bukan malah mengultimatum kepsek jika tak sesuai target vaksinasi,"sebutnya
"Statemen anda itu (kadisdik Aceh) sudah membunuh karakter para kepala sekolah di Aceh kami di komisi D DPRK Lhokseumawe merasa keberatan dengan argument anda (Kadisdik Aceh,"pungkasnya
Seharusnya kata Azhari, kepala dinas pendidikan Aceh ini mengurus SMA/SMK dan SLB didaerah dengan bermoral pendidik. "bukan membidik se-enaknya,"cetusnya
Selain itu, Azhari juga mengaku, kota Lhokseumawe juga mendukung vaksinasi, namun vaksinasi ini harus dijalankan dengan cara humanis, bukannya malah menampilkan gerakan tak berkarakter, "seperti sikap kadisdik Aceh ini,"ujarnya
Demi pendidikan Aceh, Azhari juga berikan saran pada gubernur agar mengevaluasi pejabat yang tak beretika yang bisa merusak wajah kemajuan Aceh. "Kepada bapak gubernur agar segera mengevaluasi penjabat dijajarannya (termasuk Kadisdik Aceh) yang arogan, ini semua demi mendukung program kemajuan bagi rakyat Aceh secara menyeluruh bermartabat dan beretika,"tandas Azhari T Ahmadi ,ST. **(Ar)
