Iklan

DPR: Masyarakat Jangan Panik Masuknya Omicron BA.2.75 ke Indonesia

warta pembaruan
19 Juli 2022 | 6:13 PM WIB Last Updated 2022-07-19T11:13:25Z


Jakarta, www.wartapembaruan.co.id – Munculnya subvarian Omicron BA.2.75 di Indonesia harus mendapatkan perhatian serius dari semua pihak, terutama pemerintah dan masyarakat. Namun demikian, semua diminta tidak perlu panik menghadapinya.

Hal itu dikemukakan anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI-Perjuangan Rahmad Handoyo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (19/7/2022), menanggapi telah masuknya subvarian baru Omicron BA.2.75 ke Indonesia. Subvarian BA.2.75 terdeteksi pertama kali di India bulan Mei 2022 lalu dan diduga kuat lebih cepat penyebarannya dibanding subvarian BA.5.

"Varian BA.2.75 sudah terdeteksi di Indonesia harus membuat kita semua lebih waspada dan berhati-hati,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan subvarian ini sebagai Variant of Concern (VOC) Lineage Under Monitoring (LUM) atau sedang diawasi ketat oleh WHO.

Menurut Rahmat Handoyo, varian BA.2.75 maupun BA.4 dan BA.5 hingga saat ini masih belum memperlihatkan tanda-tanda yang lebih beresiko dibandingkan varian Delta, meskipun secara global, penularan Covid-19 masih sangat dinamis. Ia juga mengingatkan bahwa di beberapa negara, jumlah kasus ada yang melampaui 100.000 kasus per hari.

Ia mengharapkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan semua pihak terkait melakukan angkah-langkah cepat untuk bersama-sama menghadapi penyebaran Covid-19.

Sebelumnya, Senin (18/7/2022) di Istana Merdeka Jakarta, Menteri Kesehatan Budi Gunadi melaporkan kepada Presiden Joko Widodo mengenai adanya subvarian Omicron B.2.75 yang menyebar di India dan sudah terdeteksi di beberapa negara lainnya, termasuk di Indonesia, yaitu di Bali dan Jakarta.

Sementara itu Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menjelaskan, kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.2.75 sudah masuk ke Indonesia, dan sejauh ini sudah ada tiga kasus.

“Ada tiga kasus BA.2.75, namun tidak menimbulkan dampak berat pada penderitanya. Semua kasus sederhana, tak terlalu berat," katanya.

Kasus subvarian BA.2.75 saat ini sudah menyebar di 10 negara, dengan mutasi virus memiliki tingkat penularan relatif cepat, meskipun tingkat keparahan sakit relatif lebih ringan ketimbang subvarian Delta.

Wamenkes meminta masyarakat tidak perlu terlalu khawatir mengenai adanya kasus BA.27.5 ini, karena pemerintah sudah mendeteksi masuknya virus tersebut sekitar satu minggu lalu. Ia juga menjelaskan bahwa BA.2.75 karakternya hampir sama dengan BA.4, BA.5 dan BA.1, BA.2.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengemukakan, kasus Covid-19 di Indonesia sudah terkendali, tapi tetap harus waspada. “Kewaspadaan tetap harus ada pengetatan-pengetatan karena angkanya masih akan naik turun, apalagi sekarang ada subvarian baru BA.2.75,” katana.

Menurutnya, kasus aktif di Indonesia telah mengalami penurunan. Dalam 24 jam terakhir hingga pukul 12.00 WIB (Senin, 18/7/2022), penambahan kasus mencapai 1.434 kasus. Angka ini jauh menurun dibanding empat hari lalu, dengan jumlah kasus tembus 2.000 kasus/hari.

Sedangkan total kasus konfirmasi Covid-19 di Tanah Air berjumlah 6.095.351 orang. Menurut data Satgas Penanganan Covid-19, penambahan tertinggi ada di DKI Jakarta dengan 737 kasus, Jawa Barat 255 kasus, dan Banten 179 kasus. (ys_soel)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • DPR: Masyarakat Jangan Panik Masuknya Omicron BA.2.75 ke Indonesia

Trending Now

Iklan