Iklan

Kampanye Sepi Lalu Klaim Menang satu Putaran, dari Mana?

warta pembaruan
30 Januari 2024 | 11:06 PM WIB Last Updated 2024-01-30T16:06:18Z


Oleh: Muslim Arbi (Pengamat Politik/Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu)


Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Sejak sebelum kampanye Pilpres sampai dengan saat ini sedang berlangsung kampanye. Pasangan 02 sepi di berbagai daerah bahkan saat Capres 02 naik panggung massa berteriak Anies presiden.

Itu beberapa fakta yang viral di berbagai lini medsos.

Tapi ada lembaga survei yang klaim. Capres 02 tertinggi ratingnya di banding Paslon 01 dan 03.

Publik lalu mencoba apa alasannya. Kalau saat kampanye massa sepi dan tidak meriah. Lalu dimana klaim akan menang satu putaran dengan perolehan suara tertinggi.

Bahkan sebuah lembaga survey klaim 02 berada di puncak survei dengan peroleh suara 52,%?

Publik kritis meragukan survey tersebut. Itu dianggap sebagai lembaga SurePay. Survey berbayar yang bikin senang si pemesan.

Logika publik menggugat hasil survei tersebut. Surveynya di mana?

Publik lalu bertanya. Apakah hasil survey berbayar itu? Akan di jadikan patokan oleh KPU untuk memenangkan 02?

Jika demikian terjadi. Di pastikan terjadi konspirasi jahat antara lembaga survey dan KPU. Publik pasti menolak itu.

Loh wong kampanye sepi. Ko survey tinggi. Dan dimenangkan oleh KPU?

Lantas KPU ambil dari mana tingginya suara pilihan dan rating survey.

Publik akan anggap jika hasil demikian dipastikan itu kecurangan massif, terstruktur dan sistematis. Yang melibatkan jajaran aparutur pemerintah.

Apalagi presiden Joko Widodo telah nyatakan cawe-cawe dan akan kampanye dukung Paslon di mana puteranya sebagai cawapres dan menyatakan memihak.

Dengan akal sehat pasti akan berpendapat. Sepi kampanye pasti sepi suara di TPS. Tapi kalau sepi kampanye dan suara tinggi di TPS dipastikan itu pesanan Istana. Karena itu pesanan, dipastikan itu pasti manipulasi suara.

Lembaga survey yang bikin survey dengan mematok tinggi hasil survey pada pasangan yang sepi massa saat kampanye. Itu kejahatan dan penipuan publik dan patut dipidana.

Karena survey demikian adalah penggiringan opini untuk lakukan penipuan publik.

Jadi stop lakukan survey rekayasa untuk lakukan penipuan publik. Rakyat sudah semakin cerdas. Stop lakukan kebohongan dan pembodohan.

Rakyat akal sehat tidak akan di tipu berkali-kali. (Azwar)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kampanye Sepi Lalu Klaim Menang satu Putaran, dari Mana?

Trending Now

Iklan