BREAKING NEWS
 

Mahasiswa UNADA Banda Aceh Dukung Pemerintah Perkuat Penegakan Syariat Islam Hadapi Isu LGBT


Banda Aceh, Wartapembaruan.co.id
— Zulfazli, Menteri Luar Negeri Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) Universitas Al Washliyah Darussalam (UNADA) Banda Aceh, menyoroti maraknya isu LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) di Aceh. Ia menegaskan keprihatinannya terhadap fenomena tersebut yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai Syariat Islam yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Aceh.

“Saya sebagai mahasiswa UNADA Banda Aceh sangat prihatin dengan kondisi ini. Aceh dikenal sebagai daerah yang kental dengan penerapan Syariat Islam, sehingga keberadaan kelompok LGBT tentu menjadi keprihatinan bersama. Kami mendukung langkah responsif pemerintah dalam menyikapi fenomena ini,” tegas Zulfazli, Senin (13/10).

Isu mengenai keberadaan kelompok LGBT kembali mencuat setelah munculnya sejumlah kasus dan kegiatan yang menimbulkan perdebatan publik. Pemerintah daerah bersama tokoh agama dan lembaga pendidikan pun menyerukan pentingnya memperkuat nilai moral, sosial, dan keagamaan sebagai langkah preventif terhadap perilaku yang menyimpang dari norma sosial di Aceh.

Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Dr. H. Muhammad Yusuf, dalam konferensi pers di Banda Aceh, menyampaikan bahwa pihaknya terus mengedepankan pendekatan edukatif dan pembinaan kepada masyarakat agar memahami bahaya serta dampak sosial dari perilaku LGBT terhadap tatanan keluarga dan generasi muda.

“Kami tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga pembinaan moral dan edukasi masyarakat. Pendidikan keluarga harus diperkuat agar anak-anak memiliki pemahaman yang benar sejak dini,” ujar Dr. Yusuf.

Senada dengan hal tersebut, Zulfazli juga menekankan perlunya pendekatan humanis dalam penanganan isu LGBT di Aceh. Menurutnya, upaya pembinaan harus tetap berlandaskan pada nilai kemanusiaan dan kearifan lokal, tanpa mengedepankan kekerasan atau diskriminasi.

“Pendekatan moral dan pendidikan jauh lebih efektif dalam membentuk karakter masyarakat yang sesuai dengan nilai Syariat,” tambahnya

Sementara itu, berbagai lembaga pendidikan dan organisasi pemuda di Aceh mulai menggiatkan kembali kegiatan sosialisasi, seminar, dan diskusi publik yang bertujuan memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga norma, budaya, dan nilai agama di tengah derasnya arus perubahan sosial.

Dengan berbagai langkah tersebut, masyarakat Aceh diharapkan dapat semakin memperkuat ketahanan moral dan sosial, serta menciptakan lingkungan yang harmonis dan sesuai dengan prinsip-prinsip Syariat Islam yang menjadi identitas dan kebanggaan daerah Serambi Mekkah.


Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image