Iklan

Menparekraf Tinjau Proyek Pembangunan BMTH

warta pembaruan
13 Februari 2021 | 10:47 PM WIB Last Updated 2021-02-14T04:25:03Z
Bali, Wartapembaruan.co.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, pada hari terakhir minggu kedua berkantor di Bali, melakukan peninjauan proyek pembangunan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Kawasan Pelabuhan Benoa, Sabtu (13/2/2021).

Bali Maritime Tourism Hub merupakan salah satu proyek strategis yang sedang dikerjakan Pelindo III melalui penataan ulang Pelabuhan Benoa Bali untuk dijadikan wisata maritim dan hub terminal cruise atau kapal pesiar terbesar di Indonesia.

Pengembangan BMTH akan memisahkan kegiatan pelayanan barang dan pelayanan pariwisata. Tourism Hub seperti marina yacht, cruise terminal, dan theme park nantinya akan berada di Benoa Selatan sedangkan terminal energi seperti LNG Terminal, Liquid Cargo Storage berada di Benoa Utara.

"Hari ini kita melihat progres dari penyiapan BMTH Hub. Kita harapkan progresnya on track, on budget, on time, dan on specification, sehingga pembangunan infrastruktur yang mendukung pariwisata ini nantinya dapat membuka lebih dari 20.000 lapangan pekerjaan dan juga memberikan ruang untuk produk-produk UMKM dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga Uno.

Turut mendampingi Menparekraf dalam peninjauan tersebut, CEO Pelindo III Regional Bali Nusra I Wayan Eka Saputra, Project Manager Officer BMTH Andi Mawarta, Ketua KADIN Rosan P Roeslani, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari, Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa, Kepala Bali Tourism Board Ida Bagus Agung, serta Stafsus BKPM Anggawira.

Dalam peninjauan tersebut, Sandiaga melihat berbagai fasilitas penunjang untuk penumpang juga wisatawan. Mulai dari area keberangkatan, imigrasi dan lainnya, serta roadmap rencana pembangunan BMTH yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2023.

Melalui pembangunan BMTH, nantinya akan dapat meningkatkan accessibility, safety dan security untuk kapal cruise yang semula berukuran panjang 280 meter menjadi 350 meter (yang dapat menampung total 6.000 penumpang). Hal ini mampu mendukung upaya peningkatan kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara untuk menumbuhkan industri pariwisata maritim Bali.

Sebagai hub maritime, BMTH juga akan menyediakan fasilitas sandar untuk Kapal Yacht yang berada di sisi barat dengan fasilitas seperti Wet Berth, Dry Berth, Yacht Club, Sport Facility, Lounge and bar, juga fasilitas pendukung seperti Bali Fish Market dan retail UMKM.

Kontribusi BMTH diharapkan nantinya dapat meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara sebanyak 427.723 orang dan wisman sebanyak 133.777 orang pada 2023.

"Legend of the Sea menjadi cruise terbesar yang pernah bersandar di sini, dan ada satu kesempatan pada 2019 ada dua kapal cruise besar sandar dalam waktu yang bersamaan. Jadi kapasitasnya sudah menunjukkan wujud nyata yang diharapkan. Pembangunan ini akan membuka lebih banyak lagi lapangan pekerjaan bagi pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," jelas Sandiaga.

Ketua KADIN Rosan P. Roeslani mengatakan, pandemi COVID-19 memberikan tantangan yang luar biasa. Namun pembangunan infrastruktur, termasuk yang berhubungan dengan pariwisata harus tetap berjalan.

"Kita tahu COVID pada saatnya akan berakhir juga, dan apalagi kita negara kepulauan tetapi belum mempunyai satupun dermaga yacht yang bertaraf internasional. Ini (dermaga yacht taraf internasional) harapannya akan berada di Bali dan akan berdampak positif untuk tidak hanya kepada dunia pariwisata, tapi juga industri kreatif dan UMKM," kata Rosan.

Sementara CEO Pelindo III Regional Bali Nusra, I Wayan Eka Saputra, mengatakan, progres pembangunan BMTH telah mencapai 10 persen sejak dimulai pada pertengahan Desember 2020. Total akan ada 15 paket pekerjaan yang ditargetkan selesai pada akhir 2023.

Ia menjelaskan, pada 2019 total ada 67 cruise yang bersandar dengan total 65.000 wisatawan. Namun tahun 2020 turun drastis hanya 25 cruise yang bersandar akibat pandemi COVID.

"Rata-rata wisatawan hanya 8 jam saja bersandar di sini, karena itu dengan penyiapan fasilitas dasar dan fasilitas penunjang lainnya ini harapannya para wisatawan bisa semakin lama tinggal di Bali. Kita harapkan pembangunan ini benar-benar memberikan multiplier effect kepada masyarakat dan industri pariwisata di Bali," kata I Wayan Eka Saputra (Azwar).
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menparekraf Tinjau Proyek Pembangunan BMTH

Trending Now

Iklan