Iklan

Kemnaker: Pemberitaan tentang Viralnya Berita Pekerja Swalayan Curhat Gaji Dipotong Adalah Hoaks

warta pembaruan
09 Oktober 2021 | 7:15 PM WIB Last Updated 2021-10-09T12:15:48Z
Jakarta, Wartapembaruan co.id - Adanya pemberitaaan terkait pekerja swalayan yang curhat dan viral di media sosial di Kabupaten Pringsewu yang gajinya dipotong merupakan hoaks.

Setelah kami melakukan koordinasi dan pengecekan, ternyata postingan itu hoaks dan tidak dapat dipertanggungjawabkan," tutur Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Indah Anggoro Putri di Jakarta, Sabtu (9/10/2021).

Putri menyatakan hal tersebut setelah pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pringsewu.

Pertama, tidak ada warga Kabupaten Pringsewu atas nama Lisa Amelia. Kepastian tersebut diperoleh setelah Disnakertrans Pringsewu berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pringsewu. "Jadi tidak ditemukan data atas nama Lisa Amelia sebagai warga Kabupaten Pringsewu," kata Putri.

Kedua, setelah mengecek ke pemilik Toko Jasmine Mart, nama Lisa Amelia tidak ada dalam daftar sebagai karyawan toko tersebut.

Ketiga, lanjut Putri, slip gaji yang diposting dalam media sosial juga tidak sama atau berbeda dengan slip gaji yang dimiliki dan dikeluarkan Toko Jasmine Mart.

"Atas kasus tersebut, pemilik Toko Jasmine Mart telah melakukan somasi kepada Riio Nevil Jarii terkait dengan postingan yang mencemarkan nama baik tokonya," jelas Putri.

Namun, kini permasalahan tersebut telah berakhir dengan klarifikasi dan permintaan maaf yang dilakukan Rioo Nevil Jarii kepada pemilik toko yang berujung perdamaian antara kedua belah pihak. "Kedua belah pihak berdamai tanpa ada tuntutan dan disaksikan oleh Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Kecamatan Pringsewu," jelas Putri.

Atas kasus tersebut, Putru berpesan kepada siapa pun agar bijak dalam menggunakan media sosial.

Kalau dulu ada ungkapan 'mulutmu harimaumu', maka sekarang adalah  'jarimu Harimaumu'. lebih bijaksana untuk menyaring tulisan-tulisan sebelum men-“sharing”-nya. Karena memang jari-jarimu kini bisa menjadi “harimaumu”, pungkas Putri. (Azwar)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kemnaker: Pemberitaan tentang Viralnya Berita Pekerja Swalayan Curhat Gaji Dipotong Adalah Hoaks

Trending Now

Iklan