Iklan

'Pasang Surut' Harga Minyak Goreng, Senator Asal Aceh Ingin Harga Stabil Diseluruh Desa

warta pembaruan
28 Januari 2022 | 10:16 PM WIB Last Updated 2022-01-28T15:16:32Z

 


Jakarta, Wartapembaruan.co.id -- Harga minyak goreng yang sebelumnya 'pasang surut', kini berhasil dikendalikan oleh pemerintah pusat melalui kebijakan kementerian  perdagangan RI. Apalagi belum lama ini, kementerian perdagangan telah mengeluarkan jurus 'heroik' nya dalam menstabilkan harga minyak goreng, berdasarkan klasifikasi.

"Per 1 Februari 2022 kami juga akan diberlakukan penetapan harga eceran tertinggi minyak goreng dengan rincian minyak curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter. Seluruh HET sudah termasuk PPN di dalamnya," kata Muhammad Lutfi Menteri perdagangan RI, dalam Konferensi Pers Kamis, (27/1/22), seperti dilansir dari media cnbcindonesia.com.
Namun meski adanya kebijakan tersebut, publik menginginkan adanya kesetaraan harga dipelbagai penjuru negeri, sampai ke desa-desa dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000.

Menanggapi hal ini, senator asal Aceh (Anggota DPD RI) H Sudirman turut berkomentar, menurutnya kebijakan satu harga untuk komoditas minyak goreng sebesar Rp14 ribu per liter bisa segera menyentuh pasar tradisional baik yang ada di wilayah perkotaan atau pun di pedesaan.

"Minyak goreng, menjadi salah satu kebutuhan pokok yang keberadaannya sangat diperlukan oleh masyarakat sehingga ketersedian dan harganya harus dikendalikan dan diawasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,"kata H Sudirman, yang akrab disapa Haji Uma, dalam siaran persnya, Jumat (28/01/2022).

Haji Uma juga merespon dengan baik, terkait kebijakan Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menetapkan kebijakan satu harga untuk minyak goreng sebesar Rp14 ribu per liter sejak 19 Januari 2022.  Katanya, Kebijakan itu, merupakan upaya lanjutan untuk menjamin ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau.

"Melalui kebijakan tersebut, seluruh minyak goreng baik kemasan premium maupun sederhana akan dijual dengan harga setara Rp14 ribu per liter untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga serta usaha mikro dan kecil"jelasnya.

Sebagai senator yang aktif mengamati kebijakan pemerintah, Haji Uma menginginkan agar pemerintah Indonesia bisa memberikan subsidi sebanyak-banyaknya untuk rakyat, karena menurutnya, hal ini demi menstabilkan harga pangan sehingga beban rakyat akan terbantu,"ungkap Haji Uma.

Berdasarkan pengamatan Senator Asal Aceh itu, konsumen pasar tradisional dan UMKM merupakan kelompok paling terdampak saat harga minyak goreng melambung tinggi.

Hal ini, membuat Haji Uma memberikan apresiasi kebijakan satu harga yang dikeluarkan oleh kementerian perdagangan RI.  Karenanya, hal ini membuat "Masyarakat sangat terbantu,"ucap Haji uma.

Disamping itu, haji Uma juga menyarankan agar pemerintah memikirkan solusi jangka panjang bagi masyarakat.

"Tetapi yang juga harus dipikirkan adalah solusi komprehensif untuk jangka panjang agar situasi seperti ini (harga minyak goreng meroket) tidak terjadi lagi ke depan" harapnya

Karena, upaya Pemerintah itu dianggap mampu mendorong lahirnya lebih banyak lagi pelaku industri minyak goreng di tanah air terutama pelaku usaha lokal khususnya dengan skala menengah kecil.

"Semakin banyak pelaku usaha di industri minyak goreng semakin baik terutama untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaannya,” pungkas Senator Asal Aceh itu.

Ia pun berharap, agar harga ini stabil keseluruh pelosok desa. "Kebijakan minyak goreng satu harga Rp14 ribu per liter perlu diperluas ke pasar-pasar tradisional untuk menjangkau masyarakat kelas bawah,"tandasnya.**Muji
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 'Pasang Surut' Harga Minyak Goreng, Senator Asal Aceh Ingin Harga Stabil Diseluruh Desa

Trending Now

Iklan