Iklan

Tokoh Muda Sumbar Dorong Pemerintah Bentuk KPAD ; Upaya Berikan Perlindungan Terhadap Anak

warta pembaruan
29 Januari 2023 | 7:33 PM WIB Last Updated 2023-01-29T12:33:02Z


PADANG, Wartapembaruan.co.id -
Angka kekerasan terhadap anak di Sumatera Barat pada 2022 cukup tinggi sehingga dibutuhkan peran semua pihak termasuk masyarakat untuk mengantisipasi sekaligus memberikan perlindungan terhadap korban.

Ditambah awal tahun ini telah membuka kembali angka kekerasan terhadap anak di Sumatera Barat di mulai kasus pencabulan anak di Jorong Kampung Petani, Sorik, Nagari Tarung-Tarung, Rao Pasaman.

Ihwal itu, mengundang perhatian banyak pihak termasuk tokoh muda Sumatera Barat Fadhlur Rahman Ahsas. Katanya, melihat dari rekaman tahun 2022 hingga mencapai 300 lebih kasus kekerasan terhadap anak di Sumatera Barat, artinya semakin hari semakin tinggi, apalagi awal tahun telah terjadi dengan memakan korban terbilang cukup besar.

"Baru baru ini, saya mendapatkan informasi kekerasan anak kembali terjadi, dan ini membuka catatan suram untuk kekerasan anak di Sumatera Barat pada awal tahun 2023 yang katanya memakan korban 8 orang. Yah terbilang angkanya besar dalam memakan korban," papar yang acap disapa Gus Lur, Minggu (29/01/2023).

Gus Lur yang juga aktivis Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat tersebut mengatakan, meski pelaku saat ini sudah diamankan oleh pihak kepolisian di Mapolres Pasaman, tetapi anak-anak yang sudah menjadi korban harus menjadi perhatian serius oleh pihak terkait. "Ini bicara tindakan trauma dan mental anak yang sudah menjadi korban," katanya.

"Memang, kasus ini sedang diproses dan semua pihak telah memberikan pengawalan dalam kasus ini, namun harapan kita harus ada solusi dalam kasus ini, baik sebelum dan sesudah, sebab akan meninggalkan traumatik yang sangat mendalam terhadap korban, apalagi ini anak anak kita masa depan bangsa dan negara," jelasnya.

Gus Lur menambahkan perihal pasca terjadi kekerasan perlu adanya perhatian khusus untuk mengobati traumatik korban dan memberikan perlindungan terhadap hak-anak anak, pastinya menjadi konsen dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Namun, sambungnya, KPAI memiliki keterbatasan untuk mengurusi semua kasus kekerasan anak di seluruh Indonesia. Dengan ihwal itu, ia sangat mendorong terbentuknya KPAD Sumatera Barat asbabnya persoalan perlindungan anak ini sifatnya langsung dan berkesinambungan, pastinya bagi pemerintah sebagai problem solving

"Dengan banyaknya catatan kasus kekerasan anak di Sumbar yang semakin naik, dan perlu adanya solusi cepat untuk korban saya sangat mendorong pemerintah untuk membentuk KPAD, sebab akan menjadi perpanjangan tangan KPAI dalam menuntaskan kasus dan perlindungan terhadap pemenuhan hak-hak seorang anak dari sisi pemerintahan maupun dalam perlindungan terhadap berbagai tindakan kekerasan fisik maupun seksual terhadap anak," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya, LI, pelaku pencabulan bocah di Tarung-tarung, Rao merupakan buruh bangunan yang menetap di perkampungan tersebut. Pelaku ditangkap ramai ramai oleh warga sebelumnya dan diserahkan kepada pihak kepolisian.

Kepada polisi, pelaku mengaku telah melakukan aksi pencabulan sebanyak delapan korban dengan berkali kali. Dalam melancarkan aksinya, pelaku kerap memberi uang Rp 5-10 ribu kepada korban sebelum dan setelah selesai melakukan aksi bejatnya. (Zak)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tokoh Muda Sumbar Dorong Pemerintah Bentuk KPAD ; Upaya Berikan Perlindungan Terhadap Anak

Trending Now

Iklan