Iklan

Penemuan Pertama “NISAN SULTAN” di Jawa Abad 16-17 di Komplek Makam Sultan Maulana Yusuf Banten

06 Juli 2023 | 9:30 PM WIB Last Updated 2023-07-06T14:30:31Z


Banten, Wartapembaruan.co.id — Nisan dengan inskripsi Sultan dengan pahatan untuk pertamakalinya ditemukan di komplek makam Sultan Yusuf. Penemuan ini merupakan hasil kolaborasi dari banyak pihak , diantaranya  para pegiat sejarah “Fatahillah” dari Cikande, Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa), Klinik pusaka Banten, Yayasan lawang Agung dan terutama oleh Dzurriyat Panembahan Maulana Yusuf.

H. Sariat Arifia, selaku peneliti dan penulis buku Fatahillah dan dosen ITB Vinus Bogor mengungkapkan “Penemuan bacaan Nisan berinskripsi Sultan di banten ini menjadi peristiwa bersejarah karena untuk pertama kalinya Sultan-Sultan yang di sebut sebut dalam sejarah di masyarakat bukan hanya di Banten, namun juga di pulau Jawa memiliki bukti arkeologis dalam bentuk nisan. Nisan ini sendiri memang sudah di dalam daftar obyek yang di teliti, dalam  penelitian Fatahillah bersama tim pegiat sejarah kami melakukan pendataan dan pembacaan inskripsi inskripsi nisan nisan tua di jawa dari malik Ibrahim sampai Sultan Mahmud di Banten. 

Di Banten, berulang kali kami juga melakukan pemetaan tipologi dan pembacaan inskripsi, dan di saat ini  dapat kami sampaikan bahwa Nisan yang dimaksud memang benar adanya memiliki inskripsi Sultan Mahmud”

H sariat Arifia menegaskan “ Setelah eskavasi Claude Gillot selama 4 tahun, kami juga melakukan penelitian mendalam di banten mengingat naskah Joao Da barros dalam Decadas Asia yang mengulas kedatangan Fatahillah di Banten. Fatahillah di sebutkan berasal dari pasai. Dalam konteks ini kami meneliti seluruh nisan nisan tipologi Pasai dan juga Aceh di Banten, dan juga meneliti ulang hubungan antara Pasai atau Aceh sekarang dengan Banten dan relasinya dengan Cirebon dan tempat tempat lain di seluruh pesisir utara dan selatan Jawa. 

Penelitian memakan waktu lama, mengingat adanya  “kolonialisasi sejarah”, sehingga penulisan ulang sejarah yang sekarang sedang hendak ditulis adalah sejarah yang terbebas dari tangan tangan rekayasa penjajah di masa lampau”

Pembacaan inskripsi Nisan dipandu oleh Munawir, anggota Mapesa, dalam pembacaan tersebut hasilnya adalah sebagai berikut:

Bagian Mahkota: Kalimat Tauhid dan  Sulthan Mahmud bin Sulthon 

Bagian Badan baris pertama: Muhammad bin Sulthan Yusuf

Bagian Badan baris kedua: bin Sulthan

Bagian Badan baris Ketiga: ………. (tidak terbaca)

Walau secara umum, diketahui sulthon pertama banten adalah Hasanudin namun di perlukan perawatan khusus kepada nisan agar pembacaan dapat dilakukan dengan jelas. Kondisi nisan sangat memerlukan perawatan. Mengingat saat ini nisan tersebut merupakan nisan pertama di pulau Jawa yang memuat inskripsi Sultan pada makamnya, maka tentunya perhatian dan penanganan yang lebih serius lagi.

Tubagus Safarudin (Sultan Plituk)  selaku Ketua Umum Dzurriyat Panembahan Maulana Yusuf “ dengan di temukannya nisan sultan Mahmud maka semakin terbuka tabir gelap yang di ciptakan dan di buat oleh para penjajah terutama melalui Snouck Hurgranye, bahwa kisah kisah yang berurat di masyarakat itu selama 500 tahun tidak betul, saya sangat bersyukur sekali dan berterima kasih. Kita mengharapkan gerak cepat dari pemerintah setempat, khususnya BPCB karena temuan ini tentu berdampak luas, tidak hanya di komplek makam ini saja namun juga dalam sejarah Indonesia.

Mizuar Masyarakat peduli sejarah Aceh (MAPESA), “ ketika saya mengetahui bahwa nisan itu masih ada, ketika bapak Sariat melakukan penelitian dan mendatangi nisan nisan ini, luar biasa senang saya. Setahu kami, di Mapesa yang mempelajari pembacaan epigrafi pada nisan nisan di Aceh, ini adalah satu satunya Nisan milik Sultan yang memuat Epitaf di pulau Jawa  pada masa puncak kebudayaan islam. Kami berharap dan sepenuhnya mendukung penelitian berikutnya agar di kemudian hari di temukan kembali nisan nisan tokoh tokoh kunci. Kami mengharapkan hubungan yang lebih erat dengan pegiat sejarah islam di seluruh Indonesia”

Dengan di temukannya bacaan pada nisan Sultan Mahmud, Insya Allah satu tonggak sejarah baru peradaban islam di Indonesia semakin kaya dan memperkokoh persatuan yang selama ini di distorsi oleh penjajahan. 

(SA)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Penemuan Pertama “NISAN SULTAN” di Jawa Abad 16-17 di Komplek Makam Sultan Maulana Yusuf Banten

Trending Now

Iklan