Iklan

Kanwil BPJamsostek Jakarta Dorong Sistem Keagenan Jangkau Pekerja BPU

warta pembaruan
29 April 2024 | 9:52 PM WIB Last Updated 2024-04-29T14:52:13Z


Jakarta, Wartapembaruan.co.id
- Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Badan PJenyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) DKI Jakarta Deny Yusyulian mendorong jajarannya untuk menggencarkan kerja sama dengan pihak ketiga baik berupa sistem keagenan maupun wadah.

Tujuannya untuk mempercepat akuisisi kepesertaan di kelompok pekerja informal atau bukan penerima upah (BPU) agar terlindungi program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek).

”Ini sangat penting karena yang namanya pekerja informal atau bukan penerima upah itu begitu banyak jumlah dan begitu banyak variasi usahanya dan tersebar di mana saja. Kami perlu kerja sama dengan pihak untuk menjadi perpanjangan BPJamsostek dari perwakilan komunitas pekerja itu sendiri,” ucap Deny.

Menurut Deny, selama ini pihaknya membentuk dan bermitra dengan agen Perisai (Penggerak Jaminan Sosial) dan wadah dikantor-kantor cabang mulai berinisiatif mengembangkan kerja sama dengan agen dari pihak lain yang sudah ada.

"Salah satu contohnya dari Kantor Cabang BPJamsostek Jakarta Salemba yang memiliki ‘Smart Agent’ yaitu bermitra dengan agen dari pihak Bank BUMN yaitu Agen BNI 46 dan Agen Brilink,” ujar Deny.

Deny pun mengapresiasi upaya Kantor Cabang BPJamsostek Jakarta Salemba tersebut. ”Saya juga menginstruksikan agar kantor-kantor cabang lain untuk meniru model kerja sama serupa yaitu dengan sistem keagenan yang menyasar kepada agen-agen yang lainnya atau jasa-jasa layanan berbasis komunitas atau pelanggan yang khas,” kata Deny.

Deny menuturkan, kunci sukses pengembangan cakupan kepesertaan adalah tersampaikannya dengan baik literasi BPJamsostek kepada kelompok BPU. Begitu pula peningkatan kinerja para mitra agen juga terus didampingi dan dievaluasi agar cepat berkembang.

”Karena program BPJamsostek itu sendiri sudah menarik tapi sayangnya masih banyak pekerja BPU yang tidak tahu atau kurang paham. Kalau mereka tahu dan paham maka otomatis mereka mendaftar dan aktif, karena program ini memang kebutuhan vital bagi pekerja,” tutur Deny.

Menurut Deny mengatakan, faktor-faktor yang menarik untuk kepsertaan BPU adalah besaran iuran hanya Rp16.800 per bulan tiap orang untuk dua program, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

”Manfaat JKK ini kan unlimited. semua kebutuhan medis peserta yang kecelakaan kerja tidak ada batasan biaya dan tak ada batasan waktu pemulihan. Hanya di BPJamsostek yang berani memberikan jaminan unlimited seperti ini kepada pesertanya,” ujar Deny.

Begitu pula pekerja BPU dapat menabung di program Jaminan Hari Tua (JHT) Rp20 ribu per bulan sehingga dengan total iuran Rp36.800 perbulan. ”Kalau mau menabung lebih banyak lagi tinggal pilih level upah yang lebih tinggi di daftar BPU. Karena JHT ini adalah tabungan paling favorit peserta program Jamsostek dari zaman baheula, karena terbukti hasil pengembangannya selalu lebih tinggi dari bunga perbankan komersial,” pungkas Deny. (Azwar)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kanwil BPJamsostek Jakarta Dorong Sistem Keagenan Jangkau Pekerja BPU

Trending Now

Iklan