Jambi, Wartapembaruan.co.id - Rusaknya akses jalan lintas utama masyarakat Kecamatan Sadu, sudah dikeluhkan melalui penyampaian aspirasi sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Sadu pada hari Kamis tanggal 24 April 2025 lalu.
Dengan rusaknya akses jalan lintas antar desa di Kecamatan Sadu tersebut, seolah tidak ada perhatian sama sekali pemerintah daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur terhadap adanya Potensi Objek Wisata Pinggir Laut, di Kecamatan Sadu. Sehingga semacam luput dari perhatian pemerintah.
Selain objek wisata pinggir laut yang terdapat di beberapa desa di Kecamatan Sadu, ada salah satu tradisi ritual keagamaan yang juga seolah luput dari didukung pemerintah daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Provinsi Jambi, dengan lambatnya peningkatan akses jalan di Kecamatan Sadu.
Yang mana tradisi yang telah menjadi bagian budaya ritual keagamaan " Mandi Safar " di Desa Air Hitam Laut di Kecamatan Sadu tersebut, sudah sepatutnya dilestarikan.
Dan dengan akses jalan yang layak tempuh dan mudah dijangkau oleh masyarakat pengunjung, mungkin juga nantinya akan menjadi lokasi utama tujuan liburan bagi masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Provinsi Jambi.
Di Desa Air Hitam Laut " Mandi Safar adalah tradisi ritual keagamaan yang dilakukan di Desa Air Hitam Laut, Tanjung Jabung Timur, Jambi. Tradisi ini berlangsung setiap tahun, tepatnya pada Rabu akhir bulan Safar. Upacara ini dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat yang mandi di pantai untuk membersihkan diri dan memperkuat solidaritas "
Berbagai potensi sumberdaya yang ada di Kecamatan Sadu jika dikelola dengan baik, mungkin dapat menjadi PAD baru bagi Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Dan mungkin juga secara otomatis akan mampu meningkat taraf perekonomian bagi masyarakat Sadu.
Kecamatan Sadu yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Berbak di Kecamatan Berbak, apakah menjadi salah satu kendala bagi pemerintah untuk membangun akses jalan yang layak tempuh bagi masyarakat Kecamatan Sadu.
Hal ini juga memicu pertanyaan, yang mana berdasarkan informasi jika hutan di Taman Nasional Berbak sudah tidak utuh lagi, ( informasi : kayu yang dilindungi diduga sudah dijarah).
Mungkinkah pemerintah hilang perhatian terhadap akses jalan lintas antar desa yang layak buat kebutuhan masyarakat di Kecamatan Sadu oleh persolan tersebut..!