Iklan

Mafindo Dorong Keterlibatan Lansia dalam Dunia Digital

warta pembaruan
07 Mei 2025 | 7:06 PM WIB Last Updated 2025-05-07T12:06:09Z


Jakarta, Wartapembaruan.co.id
-- Dalam upaya memperkuat inklusi digital di tengah percepatan transformasi teknologi, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menunjukkan komitmennya untuk melibatkan kelompok lanjut usia (lansia). Hal ini ditegaskan saat peluncuran hasil survei Most Significant Changes dari program Tular Nalar yang bertajuk “Menyelamatkan Masa Tua di Linimasa,” diadakan di Restoran Taman Pringsewu, Yogyakarta, pada Rabu (7/5).

Presidium Mafindo, Syifaul Arifin, menyampaikan bahwa teknologi kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Menurutnya, dalam proses digitalisasi, tidak boleh ada kelompok yang terabaikan. “Lansia bukan sekadar penerima, mereka juga ingin ambil bagian, ingin didengar, dan menyampaikan kisah hidupnya,” ujarnya.

Survei tersebut mengungkap bahwa lansia masih cenderung mengakses informasi melalui media konvensional seperti radio dan televisi. Namun, dengan dukungan keluarga dan komunitas, mereka mulai mencoba terjun ke ranah digital. Beberapa bahkan telah memanfaatkan platform media sosial untuk berbagi kisah pribadi dalam bentuk video atau rekaman suara.

Salah satu contoh menarik adalah seorang ibu yang aktif di TikTok dan berhasil memotivasi ribuan pengguna dengan kontennya. “Ruang digital kini menjadi tempat untuk berbagi cerita, menyembuhkan luka batin, dan membangun relasi lintas generasi,” kata salah satu responden.

Meski begitu, tantangan seperti rasa tidak percaya diri, keterbatasan teknis, dan rasa enggan masih kerap menghambat. Namun, minat belajar dari kalangan lansia menunjukkan peningkatan, tercermin dari keikutsertaan mereka dalam berbagai kegiatan literasi digital.

Giri Lumakto, Manajer Program Tular Nalar, mengungkapkan bahwa pendekatan yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter lansia, salah satunya dengan melibatkan komunitas lokal seperti Bengdi untuk pemetaan dan pendampingan. Hingga kini, lebih dari 200 lansia telah dijangkau oleh program tersebut.


“Kami memperkenalkan teknologi secara perlahan dengan pendekatan yang akrab, seperti mengaitkan dengan era radio dan televisi, agar mereka merasa lebih nyaman,” tutur Giri. Ia menegaskan bahwa kemampuan literasi digital kini merupakan kebutuhan yang esensial.

Sementara itu, Dwitasari Teteki Bernadeta selaku Program Officer menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat dalam mendukung lansia. “Pendampingan terhadap kelompok ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua,” ujarnya.

Giri menutup dengan menyampaikan bahwa Mafindo akan terus memperluas jangkauan program literasi digital secara merata dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. “Seperti cita-cita kemerdekaan kita, tak satu pun warga negara boleh tertinggal, termasuk dalam urusan digital,” pungkasnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mafindo Dorong Keterlibatan Lansia dalam Dunia Digital

Trending Now

Iklan