BREAKING NEWS

Kerap Cemari Limbah PKS, Masyarakat Desak DLH Provinsi Tutup Sementara Operasional PT SSM


Rokan Hulu Tandun, Wartapembaruan.co.id
— Keberadaan PKS PT. Surya Sawit Mandiri (SSM) kerap membuat masyarakat Koto Tandun Rohul yang tinggal di sekitar PKS dan aliran Sungai Bawah sering makan hati. 

Masyarakat tersebut sudah bolak-balik mengingatkan parusahan karena tabiat buruk seenaknya membuang limbah ke aliran sungai. Tapi tak ada hasilnya. Perusahaanbahkan  terus membuang limbahnya yang baunya busuk. 

Pantauan media, Ahad (22/6), mendapati beberapa keluarga, terutama yang tinggal di sepanjang aliran sungai bawah turut merasakan bau tak sedap dari limbah PKS yang diduga dari PT. SSM tersebut. 

Ewit Sitorus, pemilik beberapa kolam ikan di sana marah besar. Sejulah ikan yang dipeliharanya di kola miliknya mati mengambang. Dengan tegas mengecam tindakan pencemaran limbah PKS ini. "Jelas saya mengalami kerugian dari ikan yang mati di beberapa kolam milik saya," ujar Ewit. 

Lebih lanjut, dirinya menuntut agar manajemen PT. SSM bertangungjawab atas kerugian materiil atas sejumlah ikan yang mati di beberapa kolam milik nya tersebut. "Perusahan Jangan hanya mengejar keuntungan dari operasional saja, tapi pikirkan dampak kami sebagai masyarakat yang tinggal di aliran sungai yang turut merasakan dampak pencemaran limbah ini," tuntut Ewit lagi.

Senada dengan Ewit, Barus yang tinggal di pinggiran sungai bawah pun turut merasakan hal yang sama. "Sumur di rumah kami ikut tercemar dari rembesan limbah pabrik PT. SSM yang mengalir di sungai bawah," tandas Barus. Tak hanya dirinya, sejumlah sumur di rumah warga lainnya, menurut pengakuan Barus pun turut ikut tercemar oleh limbah pabrik.

Apa yang menjadi tuntutan Ewit dan Barus, serta masyarakat lainnya pun jelas, yakni menuntut kerugian materiil dari dampak yang dirasakan oleh limbah pabrik yang tercemar di aliran sungai bawah. Upaya menempuh jalur mediasi melalui Kades Koto Tandun, Thosin Ramadhani Siregar sudah pernah dilakukan, namun sama sekali tidak membuahkan hasil.

Tak hanya sekali, beberapa kali desakan masyarakat terhadap  Kades Koto Tandun untuk membantu menyelesaikan permasalahan dugaan limbah pabrik milik PT. SSM ini pun diakui narasumber di atas tak pernah didengar."Tak ada gunanya mengadu pada kades, karena selama ini jeritan kami masyarakat terdampak limbah pabrik di sungai bawah tak pernah didengar sekalipun oleh nya," kompak Ewit dan Barus bersuara.

Kini tuntutan masyarakat pun mendesak agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PROVINSI rIAU, melalui Bidang P2KLH (Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan Hidup) agar segera meninjau langsung kondisi sumber air di sungai bawah. Ini penting agar ada tindak lanjut  assessment pada Bupati Anton, agar menutup sementara operasional PT. SSM hingga permasalahan dengan masyarakat dapat diselesaikan. Untuk itu, keterangan dari Kabid P2KLH, T. Omar Khrisna Adhiwinata terus diupayakan, namun sampai saat ini masih menemui kendala.

Camat Tandun Feriadi,S.Ip,M.Si  menyatakan sudah menerima laporan dari masyarakat korban pencemaran limbah. Untuk mengetahui duduk soalnya, camat akan melakukan penelusuran di aliran Sungai Bawah. Untuk penanganan lebih lanjut, Camat Feriadi bahkan telah melaporkannya ke DLH Rohul dan Provinsi. 

Sejumlah warga meminta agar DPRD Rohul Sidak untuk mencek izin kolam dan aplikasi lahan di PKS tersebut.

Sementara itu, Humas PT. Era Sawita yang menaungi PT. SSM, Toni Alexander berusaha dikonfirmasi lewat via WhatsApp guna mendapat keterangan lebih lanjut. Namun Humas PT SSM Membantah adanya bocoran limbah karna di hulu tidak lagi mengalir air ucapnya.(Alim Siregar)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image