BREAKING NEWS

SMPA Apresiasi Keterbukaan PDAM Banda Aceh: Dorong Perbaikan dan Transparansi Pelayanan Air Bersih


Banda Aceh, Wartapembaruan.co.id
— Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Aceh (SMPA) memberikan apresiasi kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atas keterbukaan dan kesediaannya menerima audiensi yang digelar di Banda Aceh, Sabtu (25/10/2025). Pertemuan tersebut membahas berbagai persoalan dan keluhan masyarakat terkait pelayanan air bersih di sejumlah wilayah Aceh yang masih mengalami gangguan distribusi.

Audiensi berlangsung dalam suasana terbuka dan konstruktif. Pihak PDAM memaparkan sejumlah langkah dan upaya yang telah dilakukan untuk menjaga kontinuitas pasokan air bersih kepada masyarakat, meskipun masih dihadapkan pada berbagai tantangan teknis dan keterbatasan sumber daya.

Koordinator SMPA, Rizki Aulia Zulfareza, menyampaikan apresiasi atas sikap terbuka PDAM yang mau berdialog langsung dengan mahasiswa dan masyarakat. Menurutnya, langkah tersebut mencerminkan semangat komunikasi publik yang sehat dan perlu terus dikembangkan di lembaga-lembaga pelayanan publik.

“Kami sangat menghargai kesediaan PDAM untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat. Ini menunjukkan adanya niat baik dan keterbukaan dari lembaga publik yang memang seharusnya menjadi pelayan masyarakat,” ujar Rizki.

Rizki menilai, PDAM telah berupaya maksimal dalam menghadapi keterbatasan, seperti jaringan pipa yang sudah berusia lama, tantangan geografis, serta kekurangan tenaga teknis. Namun, ia menegaskan bahwa upaya tersebut perlu diiringi dengan inovasi, evaluasi berkelanjutan, dan peningkatan respons terhadap keluhan warga.

“Kami memahami keterbatasan yang ada di tubuh PDAM, tetapi semangat pelayanan publik harus terus ditingkatkan. Kritik kami bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk membangun. Kritik adalah bentuk kepedulian terhadap hak masyarakat atas air bersih,” lanjutnya.

Menurut Rizki, air bersih adalah hak dasar warga negara dan menjadi tanggung jawab pemerintah serta lembaga penyedia layanan publik untuk menjaminnya. Karena itu, SMPA mendorong PDAM untuk melakukan pembenahan menyeluruh, baik dalam sistem manajemen, pemeliharaan infrastruktur, maupun transparansi penggunaan anggaran.

“Air adalah kebutuhan vital. Gangguan sekecil apa pun berdampak besar bagi masyarakat. Kami berharap PDAM memperkuat sistem kerja dan manajemennya agar pelayanan semakin efisien dan profesional,” tambahnya.

Selain kritik, SMPA juga memberikan apresiasi terhadap sejumlah langkah perbaikan PDAM, seperti perawatan jaringan pipa utama, pengadaan peralatan baru untuk menstabilkan tekanan air, serta upaya menjaga kualitas air tetap layak konsumsi. Menurut Rizki, langkah-langkah ini mencerminkan komitmen PDAM untuk terus berbenah dan berorientasi pada kepentingan publik.

Dalam pertemuan tersebut, SMPA turut menekankan pentingnya kolaborasi antara PDAM, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil, termasuk mahasiswa dan pemuda, sebagai upaya bersama mengatasi persoalan air bersih di Aceh.

“Kami di SMPA siap menjadi mitra kritis sekaligus mitra strategis bagi PDAM. Kami akan terus menyampaikan aspirasi masyarakat, melakukan kajian, dan mengawal kebijakan agar pelayanan publik tetap berpihak kepada rakyat,” tegas Rizki.

Ia juga menyoroti pentingnya komunikasi publik yang efektif dari PDAM. Menurutnya, sebagian besar keluhan masyarakat muncul karena kurangnya informasi yang cepat dan terbuka.

“Kadang persoalan kecil bisa membesar karena minimnya komunikasi dua arah. PDAM perlu memperkuat sistem informasi publik, seperti media sosial resmi dan hotline pelanggan yang responsif. Dengan begitu, masyarakat merasa dilayani dan tidak diabaikan,” katanya.

Rizki menutup dengan ajakan agar seluruh pihak berfokus pada sinergi dan solusi nyata, bukan sekadar kritik.

“Kritik kami adalah bentuk tanggung jawab moral. Kami yakin PDAM mampu menjadi lebih baik jika semua pihak bersinergi. Mari kita jaga komunikasi dan kolaborasi ini demi kesejahteraan masyarakat Aceh,” tutupnya.

Melalui pernyataan resmi ini, Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Aceh berharap semangat keterbukaan, transparansi, dan tanggung jawab publik terus tumbuh di lembaga pelayanan daerah. SMPA juga mendorong PDAM agar menjadi contoh bagi lembaga publik lainnya dalam membangun hubungan yang konstruktif dengan masyarakat dan generasi muda yang memiliki semangat kritis serta inovatif untuk kemajuan Aceh.


Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image