Iklan

Menparekraf Siapkan Langkah Pulihkan Desa Wisata Terdampak COVID-19

warta pembaruan
13 Februari 2021 | 11:23 AM WIB Last Updated 2021-02-14T04:32:02Z
Bali, Wartapembaruan.co.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya akan menyiapkan langkah-langkah strategis untuk membantu pemulihan desa wisata yang terdampak pandemi COVID-19.

"Langkah-langkah ini penting dilakukan karena desa wisata bisa menjadi pendorong penting pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi COVID-19," kata Sandiaga dalam keterangan resminya yang diterima wartapembaruan.co.id, Jumat (12/2/2021).

Hal ini disampaikan Sandiaga di sela-sela kegiatannya berkantor di Bali dengan melakukan peninjauan ke Desa Wisata Kutuh, di Kabupaten Badung.

Dari hasil peninjauannya, menurut Sadiaga, pandemi Covid-19 telah menghantam keras Desa Wisata yang telah berstatus mandiri bahkan menjadi desa percontohan nasional ini.

Sebelum pandemi, Desa Wisata Kutuh dengan Pantai Pandawa sebagai salah satu daya tarik utamanya biasa dikunjungi 3.000 wisatawan perhari. Dari pariwisata, desa ini berhasil menghasilkan Rp50 miliar pertahun.

"Tapi, karena pandemi, pendapatannya menurun sampai 90 persen sehingga mengakibatkan lebih dari 200 usaha kecil dan lebih dari 290 tenaga kerja serta 3.000 lebih warga di desa adat ini ekonominya sangat menurun," tutur Sandiaga.

Turut hadir dalam peninjauan tersebut, Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, Bendesa Adat Kutuh I Nyoman Mesir, Kepala Desa Adat Kutuh I Wayan Badra, Ketua Pokdarwis/Ketua New Normal Wayan Duartha, Satgas COVID Desa Kutuh Ketut Gita, Dirut BUMDA Desa Adat Kutuh Ni Luh Hepi Wiradani, serta Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Hari Sungkari dan Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya.

Dari hasil peninjauan dan diskusi, menurut Sandiaga, pihaknya akan menyiapkan program dan langkah-langkah strategis yang cepat, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.

"Menurut Bendesa Adat, tingkat survival di sini hanya cukup sampai bulan Maret, jadi ini ada kedaruratan. Maka saya langsung membawa kembali proposal yang diajukan dari desa adat, dan akan berdiskusi dengan Wakil Bupati. Harapannya kita bisa memberikan satu sentuhan yang tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu. Karena kita harus betul-betul selamatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Sandiaga.

Dari Kemenparekraf/Baparekraf sendiri, program yang bisa dijalankan antara lain adalah stimulus, bantuan sosial, program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman), dan lainnya.

"Program-program yang setidaknya bisa menggerakkan aktivitas di sini, dan ini harus kita eksekusi secara cepat," tutur Sandiaga.

Desa Wisata Kutuh yang juga mempunyai lapangan bola dengan rumput terawat rapi mempunyai program unggulan "bolabali", kegiatan tahunan yang biasanya mendatangkan wisatawan mancanegara.

Tahun ini penyelenggaraannya akan dilaksanakan mulai bulan Juli 2021 yang diharapkan akan dikunjungi wisatawan domestik yang tentunya akan meramaikan tidak hanya di acara tapi juga destinasi wisata seperti Pantai Pandawa.

Diharapkan kegiatan ini akan menjadi ajang "sport tourism" yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Sebelumnya, saat bertemu Gubernur Bali I Wayan Koster, Sadiaga menjelaskan pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Bali juga sedang merencanakan program padat karya senilai Rp186 miliar yang akan direalisasikan di 177 desa wisata di Bali.

Diharapkan 15.000 pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terakomodir dalam program ini setiap harinya.Kegiatan Menparekraf Sandiaga Uno berkantor di Bali kali ini akan berlangsung hingga Sabtu (13/2/2021) (Azwar).
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menparekraf Siapkan Langkah Pulihkan Desa Wisata Terdampak COVID-19

Trending Now

Iklan