Iklan

Sejumlah Nakes Mundur, Wakil Ketua MPR RI: Perhatikan Mereka!

warta pembaruan
16 Juli 2021 | 10:02 PM WIB Last Updated 2021-07-16T15:02:06Z


Jakarta, www.wartapembaruan.co.id
– Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mempertanyakan komitmen dan perhatian Pemerintah terhadap tenaga medis dan tenaga kesehatan, menyusul adanya sejumlah tenaga kesehatan (nakes) mengundurkan diri dari pekerjaan dalam menangani pasien Covid-19.

Informasi pengunduran diri tersebut disampaikan Ketua Dokter Indonesia Bersatu, Eva Sri Diana Chaniago, Kamis (15/7/2021) lalu. Menurut dr. Eva, banyak tenaga kesehatan mundur karena insentif penanganan Pandemi Covid-19 tidak kunjung cair di beberapa daerah di Indonesia.

Syarief Hasan menegaskan, Pemerintah harusnya memberikan perhatian terhadap tenaga medis dan kesehatan lainnya yang memiliki beban kerja sangat  berat dan penuh resiko tinggi. 

"Para tenaga medis kesehatan bahkan bekerja  mempertaruhkan jiwa mereka untuk menangani Covid-19. Pemerintah harus memberikan perhatian penuh,” katanya di Jakarta, Jumat (26/6/2021).

Menurut anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini, gaji tenaga kesehatan tergolong kecil dibandingkan beban kerjanya saat ini. "Mereka bekerja keras. Bahkan, beberapa relawan tenaga kesehatan mendapatkan gaji sangat kecil. Harusnya, insentif yang dijanjikan Pemerintah segera disalurkan secara cepat dan merata,” kata Syarief Hasan.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah telah menjanjikan insentif Rp 5 juta sampai Rp 15 juta per bulan dan insentif itu harus segera dibayarkan kepada para tenaga kesehatan. 

"Mereka sudah dijanjikan dan beban mereka berat. Insentif November 2020 yang lalu baru cair bulan ini di beberapa wilayah. Pemerintah dalam laporan APBN 2020 kemarin menjelaskan anggaran kesehatan sudah tersedia dari hasil utang SBN. Di mana kesalahan birokrasinya?” katanya.

Dikemukakan, seharusnya penyaluran anggaran kebutuhan nakes mendapat prioritas utama. Ia menambahkan, kenyataan tersebut memperlihatkan bahwa Pemerintah memang tidak siap menangani pandemi Covid 19.

Syarief Hasan khawatir, apabila banyak tenaga kesehatan mengundurkan diri, maka penanganan pasien Covid-19 kemungkina akan semakin sulit, dan angka penambahan 100.000 per hari kasus positif Covid-19 akan menjadi kenyataan.

“Saat ini dalam sehari sudah mencapai 57.756 orang per hari kasus penambahan positif Covid-19, dan kenyataan itu membutuhkan tenaga kesehatan. Belum lagi korban yang sedang dirawat dan pasien-pasein lainnya,” kata Syarief Hasan.

Menurutnya, secara keseluruhan penanganan pandemi Covid 19 memang tidak terkendali. Jumlah penambahan kasus positif Covid-19 per hari saat ini menjadi yang tertinggi di dunia, dan hal itu menjadi pemberitaan di seluruh dunia. 

“Ini menunjukkan ketidaksiapan Pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Kini WHO sudah mengingatkan bahwa gelombang ketiga akan datang. Bagaimana kesiapan Pemerintah di semua sektor? Kalau tidak ada perbaikan yang komprehensif, rakyat dan bangsa kita akan semakin terpuruk,” katanya.

Syarief Hasan meminta Pemerintah tidak perlu malu untuk menerima masukan dari semua pihak. “Kita harus bersatu menghadapi pandemi Covid-19 agar bisa bangkit menata ekonomi kita lebih baik ke depan,” katanya. (ys_soel)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sejumlah Nakes Mundur, Wakil Ketua MPR RI: Perhatikan Mereka!

Trending Now

Iklan