Iklan

Generasi Politik Milenial Harus Lawan Oligarki Politik

warta pembaruan
22 November 2021 | 1:41 PM WIB Last Updated 2021-11-22T06:41:31Z


Jakarta, Wartapembaruan.co.id
- Oligarki politik menjadi ancaman serius terhadap demokrasi di Indonesia dan ancaman terhadap masa depan Indonesia menjelang Indonesia emas 2045. Generasi politik milenial harus melawan oligarki, baik oligarki politik, ekonomi dan hukum.

Hal menjadi perhatian khusus Ketua Komite I DPD RI, Fachrul Razi, dalam Talkshow Nasional  Airpol 2021 Himpunan Mahasiswa Program Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga dengan mengangkat tema,  "Polemik Freedom of Speech sebagai Penerapan Cyber Democracy di Indonesia", Ia menjabarkan index demokrasi di dunia dan Indonesia serta pola interaksi negara dan civil society dimana keduanya semakin complex. 


"Peran Sipil Society, saat ini pertama, menjaga agar hak - hak masyarakat terlindung. Kedua, mempengaruhi kebijakan publik. Ketiga, sebagai sarana check and Balance pemerintah, keempat mengawasi penyalahgunaan kewenangan sosial pemerintah  dengan mengembangkan SDM serta sarana komunikasi  antar anggota masyarakat " ujar Alumni FISIP Universitas Indonesia tersebut, Minggu, (21/11). 

Senator muda asal Aceh tersebut menambahkan, revolusi teknologi menuju cyber demokrasi harus memiliki pijakan awal. Salah satunya dengan memperkuat generasi politik millenial dengan menguasai teknologi dan media sosial.

"Generasi politik milenial sangat potensial karena memiliki karakteristik tersendiri dan berpengaruh dalam menentukan siapa calon pemimpin 

bangsa. Ciri generasi milenial yaitu Pertama, critical (berpikir kritis), Kedua,  change (senang akan perubahan), Ketiga, communicative (mengkomunikasikan pilihannya dengan pihak lain), serta 

keempat, community (tergabung dalam komunitas) " jelasnya. 

Menurut Ketua Komite I DPD RI, fenomena politik global yang dipengaruhi oleh peran pengguna media sosial. "Pengaruh media sosial mampu melakukan perubahan di negara otoriter dan oligarki berubah menjadi demokratis karena adanya kontrol yang dilakukan generasi milenial, dan generasi milenial di Indonesia harus mempraktekkan untuk melawan oligarki saat ini," tegas Fachrul.

Fachrul Razi juga mengatakan bahwa oligarki harus diubah menjadi sistem demokrasi  hanya melalui amandemen konstitusi. "Generasi politik milenial harus bersuara masif di media sosial dalam melawan oligarki," tegas Fachrul Razi.

Dalam presentasinya, Fachrul Razi juga menjelaskan media massa sebagai Pilar Keempat, Media memiliki kecenderungan 

terkooptasi dengan kepentingan dan 

kekuasaan.  Oleh karena itu menurutnya, media sosial digadang-gadang sebagai 

pilar kelima dalam demokrasi. 

Media sosial hadir dengan memberikan ruang-ruang yang lebih inklusif, egaliter, dan murah.

Sifat terbuka dan interaktif dari internet ini berpotensi untuk meningkatkan partisipasi politik warga 

Negara.

Terakhir senator mengingatkan kepada peran milenial diantaranya, Jadilah generasi milenial yang 

cerdas, kritis dan demokratis

serta cerdas teknologi dan cerdas informasi. Dirinya menekankan agar generasi politik mengunakan ruang digital dalam 

membangun partisipasi politik dan membangun demokrasi. "Lawan Oligarki dengan Cyber

Demokracy

 dan mari kita lawan hoax," tutupnya.* 

(Eric)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Generasi Politik Milenial Harus Lawan Oligarki Politik

Trending Now

Iklan