Iklan

Job Trainning Tebangan A2 Jati, Tahun 2023 di Perhutani KPH Nganjuk

warta pembaruan
14 Desember 2022 | 5:03 PM WIB Last Updated 2022-12-14T10:03:33Z


Nganjuk, Wartapembaruan.co.id
-  Perhutani Kesatuan  Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk, mendukung upaya pemerintah dalam membangun sistem tata kelola hutan lestari secara transparan dan berkelanjutan dengan mengadakan sosialisasi barcode kayu pada kegiatan Pelatihan Job Training Tebangan yang dilaksanakan petak 121 B RPH Balo BKPH Tamanan

Job training dimaksudkan untuk penyegaran kepada para Asper, KRPH dan Mandor Tebang, Selasa (13/12/2022).

Kegiatan tersebut diikuti terdiri dari Asisten Perhutani (Asper), Kepala RPH, Penguji kayu dan segenap mandor tebang wilayah Perhutani KPH Nganjuk. Pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan agar segenap peserta yang mengikuti kegiatan ini mengerti dan memahami manfaat pemasangan barcode pada kayu produksi.

Dalam kegiatan pelatihan job training tebangan ini peserta diajarkan bagaimana agar mereka tahu tentang teknik penebangan kayu yang benar dan tertib seperti pembagian batang (Bucking Policy) dan selanjutnya mampu menerapkan administrasi sesuai dengan sistem penatausahaan hasil hutan berdasarkan Peraturan Menteri P.42 tahun 2014 tentang Penatausahaan hasil hutan kayu yang berasal dari hutan produksi dan Surat Keputusan (SK) Direksi Perhutani nomor 3169 tahun 2014 tentang Prosedur kerja Penatausahaan kayu hasil pemanenan yang berasal dari wilayah pengelolaan Perum Perhutani.

Dalam sambutannya Administratur Perhutani KPH Nganjuk, Wahyu Dwi Hadmojo memberikan arahan Tebangan yang aman dalam upaya optimalisasi Bucking Policy dengan prioritas potongan panjang untuk menghasilkan kayu laku dengan nilai yang tinggi.

Didampingi Kasi Madya Produksi dan Ekowisata Hilhamsyah Putra Haska, menyampaikan produksi tahun 2023 kepada para asper, KRPH, serta mandor tebang untuk meningkatkan hasil tebangan bisa dimaksimalkan sesuai target tahun 2023.

Disela acara tersebut diberikan materi mengenai Keselamatan Kecelakaan Kerja (K3) yang disampaikan oleh KSS (K3) Rahayu Trinastiti, tentang Keselamatan pekerjaan tebangan dan kecelakaan yang harus dihindari, terutama dalam menggunakan (Alat Pelindung Diri) APD harus dipakai dalam melaksanakan kegiatan tebangan, seperti Helm, Sepatu safety, Kacamata, Sarung tangan, Baju Tahan Gores, dan lain - lain.

Dari Kasi Utama Penguji Kayu Divre Jatim Nur Adin saat praktek lapangan menjelaskan bagaimana menetukan ukuran potongan panjang dan serapan pasar mutu kayu yang diminati para pembeli kayu /buyyer Lokal maupun perorangan, di tempat lain Hendra Lesmana Manager pemasaran kayu wilayah madiun menjelaskan juga ukuran dan mutu kayu yang sangat menetukan laku dan lemah serapan pasar yang diminati saat ini.

Menjelaskan bahwa kayu yang ditebang dan telah memiliki barcode akan memuat informasi kayu hingga terdeteksi dimana posisi asal usul kayu tersebut, sehingga mempermudah untuk melakukan lacak balak atau penelusuran asal kayu itu berasal dari petak mana.

“Setelah mengikuti kegiatan ini saya harapkan ilmu yang didapat bisa langsung diterapkan dilapangan, baik cara pemasangan barcode, teknik penebangan kayu, menentukan arah rebah yang benar juga cara menentukan pembagian batang atau bucking policy yang benar sehingga kayu bisa dijual di pasar dengan harga tinggi”, pungkas Hendra Lesmana Manager pemasaran kayu wilayah madiun pada wartawan.(Isk)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Job Trainning Tebangan A2 Jati, Tahun 2023 di Perhutani KPH Nganjuk

Trending Now

Iklan