Iklan

BPJAMSOSTEK Gaet Pekerja Informal Kampanyekan KKBC Masuk Desa

warta pembaruan
07 Juli 2023 | 4:19 PM WIB Last Updated 2023-07-26T09:21:47Z


Jakarta, Wartapembaruan.co.id
- BPJS Ketenagakerjaan atau dikenal dengan BPJamsostek, menargetkan di tahun 2026 mampu melindungi 70 juta pekerja. BPJamsostek memerlukan sebuah lompatan besar untuk mendorong angka peserta aktif yang saat ini jumlahnya mencapai 36 juta pekerja.

BPJamsostek kembali menghadirkan sebuah gebrakan lewat sosialisasi masif di seluruh desa yang tersebar di penjuru tanah air dengan tetap mengusung kampanye "Kerja Keras Bebas Cemas".

Cara ini dinilai tepat karena ekosistem desa menyimpan potensi jutaan pekerja di sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) yang mayoritas belum memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Direktur Utama BPJamsostek Anggoro Eko Cahyo melaunching kampanye ini secara simbolis dengan memukul alu lesung bersama pera pemangku kepentingan yang kemudian kegiatan ini juga dilakukan serentak di 11 wilayah lainnya di seluruh Indonesia, Kamis (6/7).

Dalam kesempatan tersebut BPJamsostek menyuguhkan aksi teatrikal yang menceritakan berbagai risiko yang rentan di hadapi pekerja di pedesaan. “Petani rentan digigit ular, terpeleset, terkena benda tajam hingga risiko finansial saat sudah tidak mampu Bertani. Tentunya beragam risiko tersebut dapat dialihkan ke BPJamsostek jika mereka menjadi peserta," ujar Anggoro.

BPJamsostek, saat ini tengah fokus menggarap sektor BPU di mana sebagian besar berada di ekosistem desa. Iuran mulai dari Rp36.800 per bulan, para pekerja BPU akan mendapatkan perlindungan 3 program yang terdiri dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT).

Jika dibanding dengan iurannya, manfaat yang didapatkan jauh lebih besar, yaitu perawatan tanpa batas biaya, santunan kematian karena kecelakaan kerja sebesar 48 kali upah yang dilaporkan, santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), santunan cacat total tetap, serta layanan homecare. Sedangkan jika peserta meninggal bukan karena kecelakaan kerja, ahli warisnya akan mendapatkan santunan sebesar Rp42 juta serta beasiswa pendidikan untuk dua orang anak dari jenjang TK hingga perguruan tinggi, maksimal Rp174 juta.

Untuk program JHT bersifat tabungan, dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan hari tua yang sejahtera. Sehingga meski sudah tidak bekerja, mereka dapat tetap hidup dengan layak. Hal ini secara tidak langsung turut menekan pertumbuhan angka kemiskinan ekstrim di Indonesia.

Tak hanya manfaat yang lengkap, BPJamsostek juga memberikan beragam pilihan kanal pendaftaran dan pembayaran iuran yang mudah dijangkau oleh para pekerja di desa di antaranya melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), Kantor Cabang, Agen Perisai dan Perbankan, Kantor Pos, Pegadaian, dan lain sebagainya.

Kepala Kantor Cabang BPJamsostek Gambir, Mias Muchtar, menyampaikan, dengan berbagai manfaat yang kami sampaikan, pekerja seharusnya bisa bekerja keras tanpa rasa cemas karena sudah mendapatkan perindungan dari BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK”.

“Selain itu semakin banyak masyarakat desa yang teredukasi akan semakin banyak juga yang mendaftar menjadi peserta, sehingga universal coverage jaminan sosial ketenagakerjaan bisa segera terwujud”, ucap Mias Muchtar.

"BPJamsostek Cabang Jakarta Gambir bersama dengan Kecamatan Gambir berencana akan melaksanakan Kampanye KKBC Masuk Desa diwilayah Kecamatan Gambir dengan tema sosialisasi program manfaat sekaligus penyampaian manfaat santunan kematian yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 8 Juli 2023 mendatang," kata Mias Muchtar. (Azwar)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • BPJAMSOSTEK Gaet Pekerja Informal Kampanyekan KKBC Masuk Desa

Trending Now

Iklan