Jambi, Wartapembaruan.co.id — Dalam rangka memperluas jangkauan inklusi keuangan dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat, dua Duta Literasi Keuangan OJK 2025, Arjun dan Liona, menggelar kegiatan edukasi literasi keuangan bersama para pelaku UMKM disabilitas. Kegiatan inspiratif ini berlangsung di Sanggar Batik Rindani, salah satu pusat pemberdayaan penyandang disabilitas di Kota Jambi.
Dengan mengusung semangat inklusi, kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendorong terciptanya masyarakat yang melek finansial tanpa terkecuali. Arjun dan Liona sebagai Duta Literasi Keuangan aktif terlibat langsung dalam menyampaikan materi, berbagi pengalaman, serta mendampingi peserta dalam memahami konsep dasar pengelolaan keuangan pribadi dan usaha.
“Salah satu tantangan terbesar bagi pelaku UMKM, terlebih dari kelompok disabilitas, adalah keterbatasan akses informasi dan edukasi keuangan yang mudah dipahami. Kami hadir untuk menjawab tantangan itu,” ujar Arjun dalam sesi pembukaan. Ia menekankan bahwa literasi keuangan bukan hanya untuk mereka yang berada di kota besar atau memiliki akses teknologi tinggi, tetapi untuk semua lapisan masyarakat, termasuk pelaku UMKM difabel.
Liona menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ruang untuk saling belajar. “Bukan hanya kami yang membagikan ilmu, tetapi kami juga belajar banyak dari semangat para pelaku UMKM di sini. Kemandirian mereka dalam berkarya, meski dengan keterbatasan fisik, menjadi inspirasi tersendiri,” ungkapnya.
Peserta kegiatan yang terdiri dari pengrajin batik dan pelaku usaha kuliner mendapatkan pelatihan mengenai pentingnya mencatat arus kas harian, mengenali produk dan layanan keuangan formal, serta cara menghindari jebakan pinjaman online ilegal. Edukasi juga dilakukan secara interaktif dengan simulasi sederhana, seperti cara menyusun anggaran usaha dan membuat target tabungan.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari Ketua Sanggar Batik Rindani, Ibu Lilis, yang menyampaikan rasa terima kasih kepada OJK dan para duta. “Kami sangat bersyukur dan merasa dihargai. Selama ini jarang sekali ada pelatihan keuangan yang benar-benar menjangkau kami secara langsung dan dengan pendekatan yang ramah,” katanya.
Arjun dan Liona juga membagikan modul literasi keuangan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan UMKM disabilitas serta membimbing peserta dalam mencoba aplikasi keuangan digital secara langsung. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka mengelola keuangan secara lebih terstruktur dan efisien di era digital saat ini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program “Jambi Cerdas Finansial” yang menjadi gerakan edukatif OJK bersama Duta Literasi Keuangan di berbagai daerah. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan tumbuh kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk mengelola keuangan secara bijak demi mencapai kemandirian ekonomi.
Dengan pendekatan yang inklusif, edukatif, dan penuh empati, Arjun dan Liona membuktikan bahwa literasi keuangan adalah hak setiap warga negara, tanpa memandang latar belakang, kondisi fisik, maupun status sosial.
