BREAKING NEWS
Deskripsi-Gambar

Sekda Herman Suryatman Sebut Jumlah Pendaftar SPMB 2025 Tembus 262.000


KOTA BANDUNG, Wartapembaruan.co.id
-- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman melakukan inspeksi terkait pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025 di SMA Negeri 1 Kota Bandung, Jumat (13/6/2025).

Ia mengatakan, secara keseluruhan di Jawa Barat hingga hari ini jumlah siswa yang sudah mendaftar SPMB 2025 menembus angka 262.000-an siswa dari kuota yang tersedia kurang lebih 329.000 siswa.

"Jadi sudah 81 persen. Ini baru empat hari, masih ada beberapa hari ke depan, silahkan manfaatkan dengan baik," ucap Herman Suryatman.

Herman juga mengungkap bahwa di hari kedua penyelenggaraan SPMB Jabar 2025 sempat terjadi kendala teknis. Namun perbaikan segera dilakukan hingga sampai hari ini belum ditemukan lagi kendala yang berarti.

"Sekarang sudah normal, silahkan optimalkan sampai tanggal 16 Juni untuk tahap 1 dan tahap 2, tanggal 24 Juni sampai 1 Juli. Kami pastikan SPMB Jabar 2025 bersih, akuntabel, transparan, berkeadilan, dan terbebas dari praktik KKN," ujar Herman. 

"Maka kepada masyarakat Bandung, terutama yang zonasinya sekitar SMA 1 Bandung masih ada waktu sampai 16 Juni. Untuk jalur prestasi silahkan manfaatkan 24 Juni sampai 1 Juli," imbuhnya.

Ia menuturkan pula bahwa semua anak di Jawa Barat mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan akses pendidikan sehingga sesuai amanat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, jangan sampai ada anak di Jabar yang tidak melanjutkan sekolah.

"Semua anak mempunyai hak untuk melanjutkan sekolah dan Pak Gubernur Dedi Mulyadi berkomitmen tidak boleh ada anak yang putus sekolah, semua harus melanjutkan," tegas Herman.

Bagi keluarga kurang mampu yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Herman mempersilahkan untuk mendaftarkan anak-anaknya di jalur afirmasi. 

Sementara itu terkait dengan urusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang memenangkan Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK) atas kasus sengketa lahan. Herman menegaskan bahwa Pemdaprov Jabar tidak akan tinggal diam, dan upaya banding diajukan.

"Di PTUN harus kita menangkan, di atas kertas baik dari sisi legalitas, dukungan administrasi, riwayat, kemudian juga berbagai unsur penguat, dan barang bukti ini adalah milik Pemda Provinsi Jabar, kita ikhtiarkan," tuturnya. 

Apalagi, sambung Herman, SMA 1 Bandung telah melahirkan banyak alumni, maka tentu rasa sayang dan memiliki terhadap sekolah kecintaan akan selalu ada.

"Bersama alumni, diaspora tentu kita gelorakan bahwa ini adalah milik rakyat, yang secara _de jure_ -nya milik Pemda Provinsi Jawa Barat," ucapnya.

“ Salus populi suprema lex esto, kepentingan rakyat di atas segalanya," tegas Herman.

Terlebih, sambungnya, semua proses SPMB berjalan lancar. Ini berarti minat dan animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMA 1 Kota Bandung masih cukup tinggi.

"Maka ini harusnya menjadi momentum pemantik bahwa _show must go on_ jangan sampai menggangu proses belajar, proses SPMB, justru ini momen meningkatkan spirit," tuturnya.

Verifikasi menumpuk

Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kota Bandung Tuti Kurniawati mengatakan,  sampai hari keempat SPMB semua proses berjalan lancar.

"Kemarin, hari kedua ada gangguan (teknis), tapi sekarang sudah normal. Tidak ada kendala, hanya saja verifikasi menumpuk, jadi mohon Bapak Ibu orang tua bersabar karena verifikasi numpuk dua hari kemarin," katanya.

SMA Negeri 1 Kota Bandung memiliki daya tampung atau kuota sebanyak 396 siswa. Dengan rincian, jalur domisili 35 persen atau sebanyak 139 siswa, jalur afirmasi 30 persen, terdiri dari 25 persen KETM 99 siswa, dan 5 persen PDBK sebanyak 19 siswa.

Kemudian jalur mutasi 5 persen terdiri dari 2 persen perpindahan tugas sebanyak 8 siswa dan tiga persen anak guru sebanyak 12 siswa.

Jalur lainnya, yakni prestasi sebanyak 30 persen, terdiri dari prestasi akademik nilai rapor sebanyak 15 persen atau 59 siswa dan kejuaraan/penghargaan 5 persen atau sebanyak 20 siswa.

Lalu dari sisi  prestasi non akademik, yang terdiri dari kejuaraan non akademik sebanyak 5 persen atau 20 siswa. Kemudian dari kepemimpinan (OSIS/Pratama), juga 5 persen atau 20 siswa.

Tuti juga menambahkan, jumlah siswa yang mendaftar ke SMA Negeri 1 Kota Bandung sampai dengan hari ketiga, Kamis (12/6) kemarin, mencapai kurang lebih 262 siswa.

Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah sampai hari terakhir pendaftaran.

(Sendi) 

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image