"Ini kerja kolaboratif seluruh bangsa kita, bukan saling menyalahkan," ujar Johnny Gerard Plate pada program Rossi dengan tema "COVID Tembus 1 Juta, Kita Harus Apa" di Kompas TV pada Kamis (28/1/2021).
Menurut Johnny, upaya yang dilakukan dalam penanganan COVID-19 harus melibatkan banyak pihak di dalam negeri. Karena, tidak mungkin, penanganan tersebut hanya dilakukan oleh jajaran instansi pemerintah semata.
"Dalam masa pandemi ini, kerja kolaboratif penting sekali, ini tidak bisa dikerjakan sendiri oleh pemerintah, karena tidak mungkin dilakukan," ujar Johnny.
Dengan kolaborasi seluruh lapisan masyarakat lanjut dia, tentunya akan membuat penanganan COVID-19 di dalam negeri menjadi lebih cepat. "Berbagai lapisan masyarakat harus berperan aktif sesuai kemampuannya dalam memutus rantai penyebaran wabah ini," imbuhnya.
Johnny mencontohkan, saat ini penanganan COVID-19 terhambat dengan adanya infodemi yang berkaitan dengan virus ini. Artinya, masifnya informasi yang menyesebar di berbagai kanal komunikasi membuat masyarakat bingung terhadap penanganan yang dilakukan oleh pemerintah.
Alhasil, banyak masyarakat yang ragu-ragu terhadap upaya penanganan wabah global yang dilakukan oleh pemerintah saat ini. "Saat ini terjadi infodemi dimana informasi yang tersebar tidak mendukung kerja kolaboratif ini saling menyalahkan," bebernya.
Johnny meyakini, kolaborasi yang intens dilakukan oleh berbagai lapisan ini berdampak pada peningkatan pengetahuan terhadap penanganan COVID-19. Hasilnya, dapat memberikan efek edukasi yang benar kepada masyarakat terhadap upaya penanganan pandemi. "Kita kerja bersama-sama membangun tingkat edukasi masyarakat disaat yang bersamaan," katanya.
Senada dengan Menkominfo di saat yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, dengan bekerja bersama-sama secara disiplin akan membuat penanganan COVID-19 menjadi lebih baik. Dengan kebersamaan setiap kebijakan yang dilakukan dapat menimbulkan efek positif terhadap penanganan pandemi ini. "Ini harus dilakukan bersama-sama oleh berbagai pihak," kata Erick Thohir.
