Iklan

Menkominfo: Strategi Pembangunan Telekomunikasi Telah Berubah dari Hilir/Kota ke Hulu/Desa

warta pembaruan
24 Februari 2021 | 2:48 PM WIB Last Updated 2021-02-24T13:14:11Z
Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menuturkan, strategi pembangunan infrastruktur telekomunikasi telah merubah dari hilir ke hulu. Sebelumnya dimulai dari hulu ke hilir yang maksudnya di mulai dari wilayah perkotaan ke desa.

"Mulai tahun 2020 yang lalu kami merancang pola pembangunannya yang terbalik, bukan saja dari hulu dan menyambung ke hilir, tapi justru dari hilir untuk mengukur dan melihat wilayah mana saja yang coverage sinyalnya belum tersedia,” tutur Johnny melalui siaran virtual pada Rabu (24/2/2021).

Seperti saat ini, lanjut Johnny, pembangunan lebih dari 342 ribu km kabel serat optik jaringan pita lebar atau backbone network di seluruh Indonesia, baik di darat maupun di laut. Meskipun jaringan pita lebar belum sepenuhnya menjangkau wilayah pemukiman masyarakat, pelayanan administrasi pemerintahan masyarakat dan wilayah kegiatan keseharian masyarakat.

Melalui pola pembangunan yang baru, pemerintah meyakini pembangunan infrastruktur digital dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin didorong akibat dampak dari pandemi COVID-19.

“Tidak itu saja, kami juga memanfaatkan 9 satelit yang terletak di orbit, 5 satelit nasional kita dan 4 satelit asing yang saat ini digunakan untuk mendukung kebutuhan internet atau telekomunikasi nasional kita,” terang Johnny.

Dijelaskannya, dalam rancangan atau roadmap pembangunan infrastruktur digital guna memenuhi pelayanan publik yang lebih baik, Kementerian Kominfo mengacu pada lebih dari 501 ribu titik pusat layanan publik di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, masih tersisa sekitar 150 ribu belum tersedia akses internet.

“Kantor desa, sekolah, puskesmas, pusat layanan kamtibmas, kepolisian dan seterusnya yang berada  di garis terdepan sebanyak 150 belum terlayani dengan akses internet. Untuk itu, kami telah merancang dan kami harapkan melalui Satelit Satria 1 dengan kapasitas 150 Gbps, salah satu dari lima satelit terbesar di dunia saat ini untuk melayani kebutuhan itu,” jelas Johnny.

Oleh karena itu, kepala daerah dan masyarakat di seluruh Indonesia untuk bersabar. Sebab, pemerintah optimis Satelit Multi Fungsi atau satelit Satelit Satria 1 nantinya akan diletakkan di orbit dan untuk commercial operation date dilakukan pada kuartal ketiga tahun 2023 nanti.

“Kepada pimpinan kepala daerah, saya ingin menyampaikan bahwa harapan-harapan kami mendengarnya, kami menjawab dan melakukan pembangunan untuk keperluan secara nasional kita, dalam rangka meningkatkan internet link ratio, dan memperkecil digital divide diantara wilayah nasional kita,” pungkas Johnny G Plate (Azwar).
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menkominfo: Strategi Pembangunan Telekomunikasi Telah Berubah dari Hilir/Kota ke Hulu/Desa

Trending Now

Iklan