Direktur Ekseķutif Political anď Public Policy Studies (P3S) Dr. Jerry Massie, MA, PhD menilai Ganjar belum mampu untuk memimpin bangsa yang cukup besar ini. Kendati pun dalam sejumlah survei yang menempatkan dia di posisi teratas, tapi untuk menjadi presiden masih terlalu dini.
“Saya kira wajar tokoh siapapun itu berada di singgasana dalam survei, tapi figur Ganjar saya lihat bakal terganjal pada pilpres 2021 mendatang,” kata Jerry.
Alasannya, menurut peneliti politik ÀS ini, Ganjar bakal terhalang partai pengusung. Walàu hebat tapi tak ada kendaraan politik màka itu mubaźir. Kalau lawannya Prabowo sudah jelas ada partainya yakni Gerindra dan Puan Maharani bakal diusung PDIP dan Golkar ada Airlàngga Hartarto.
Jerry mengatakan Ganjar tak punya partai. Memang dia kerap bikin kejutan di medsos tapi saya kira ini bukan guarantee politik.
“Saya kira pola kepeminpinan Ganjar lemah dan kurang tegas atau dirinya tipikal Jokowi. Selain keduanya dari Jateng dan juga sama-sama alumni UGM Jogja,” kata Jerry.
Disisi lain, Jerry memastikan Ganjar akan terhalang parpol pendukung bisa jadi dia hanya jadi pengembira saja. Gaya politik pencitraan masih kuat sedàngkan saat ini publik bosan dengan model ini seperti bersepeda dan foto selfie dan sebagainyà.
Politik pencitraan ini masih dimainkan Jokowi seperti melemparkan sembako kepada rakyat dan mendatangi rumah warga secara tiba-tiba.
Barangkali, dari sisi garis tangan jadi presiden menurut Jerry, Ganjar tak punyà hoki soal itu. Menurut Jerry dia tak habis pikir dengan gaya Ganjar pernah makan pisang di trotoar. Jerry pun mempertanyakan etika seorang pemimpin jelas tak ada. Bahkan, dirinya sempat dikritik Puan lantaran kerap melakukan gaya pencitraan politik.
Ini juga kata Jerry pernah dipraktekkan juga Wiranto dengan makan nasi aking. Jadi Ganjar bakal terpental dalam pertarungan Pilpres. “Saya kira Puan capres dari PDIP bukan Ganjar. Jateng saja sejak dikendalikan Gubernur Ganjar adem-adem saja atau bisa saya bilàng gagal,” pungkasnya.
