Brunei Darussalam, Wartapembaruan.co.id -- Dalam rangka terus mendorong peningkatan konektivitas laut Indonesia-Brunei, Dubes RI Dr. Sujatmiko bertemu dengan Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto beserta jajaran pengurus INSA yang juga merupakan pengusaha perkapalan swasta, di Jakarta, 9 November 2021.
"Perdagangan bilateral
Indonesia dan Brunei tercatat terus meningkat selama 5 tahun terakhir. Bahkan
dalam masa pandemi pun, ekspor Indonesia ke Brunei tercatat naik”, ujar Dubes
RI Dr. Sujatmiko. Untuk meningkatkan nilai kompetitif produk Indonesia, adanya
pelayaran langsung merupakan hal yang perlu diupayakan.
Ditambahkan oleh Dubes RI, “Untuk komoditas consumer goods saja, sekitar 200 kontainer (Twenty Foot Equivalent Units/TEUs) produk Indonesia masuk ke Brunei Darussalam setiap bulannya”. Meskipun pasarnya tidak berskala besar, Brunei memiliki potensi untuk akses pasar produk Indonesia. Selain produk consumer goods tersebut, komoditas potensial lainnya yaitu batu bara, kendaraan dan suku cadangnya, produk pertanian, pakan ternak, dan bahan konstruksi.
Diinfokan pula bahwa Brunei
ingin menjadikan Pelabuhan Muara sebagai hub
internasional khususnya untuk jalur ke China, tujuan destinasi kargo Eropa
melalui jalur darat kereta.
Ketua Umum dan Jajaran INSA mengapresiasi upaya KBRI untuk merealisasikan pelayaran langsung ke Brunei yang tidak mudah. Tantangannya antara lain mencakup keterbatasan angkutan kargo pada jalur kapal kembali, sehingga perlu terus dijajaki opsi-opsi jalur pelayaran dan menggali berbagai potensi yang menguntungkan.
Dalam diskusi aktif yang diselenggarakan secara hybrid, INSA juga menyentuh pembahasan
berbagai hal teknis untuk persiapan perusahaan perkapalan yang harus memenuhi
persyaratan IMO untuk jalur pelayaran internasional seperti tersedianya Ballast Water Management System. Untuk
itu, disarankan penjajakan kerja sama dilaksanakan melalui mekanisme BIMP-EAGA
atau bilateral.
Anggota INSA menyampaikan ketertarikan atas kerja sama dalam hal jasa pelayaran komoditas berbentuk cairan, seperti sektor migas, CPO, dan sebagainya. Selain itu, juga diperoleh informasi jasa kargo pengangkutan batu bara untuk industri migas Brunei.