Judi Berkedok Pasar Malam Mencoreng Wajah Desa Simpang Sungai Duren, Aparat Diminta Bertindak Tegas
Muaro Jambi, Wartapembaruan.co.id – Kegiatan hiburan rakyat yang seharusnya menjadi ruang rekreasi bagi warga justru berubah menjadi ajang perjudian terselubung. Pasar malam yang digelar di samping Kantor Desa Simpang Sungai Duren, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, diduga kuat menjadi lokasi berbagai praktik perjudian pada Sabtu (13/9/2025).
Ironisnya, lokasi pasar malam ini berdiri hanya sepelemparan batu dari kantor desa dan Polsek Jambi Luar Kota, namun aktivitas perjudian tetap berlangsung tanpa hambatan. Pantauan warga dan awak media menemukan berbagai jenis permainan berbau judi seperti judi rokok, lempar gelang, hingga permainan berhadiah boneka yang melibatkan anak-anak di bawah umur.
Sejumlah warga mengaku resah dan menilai pemerintah desa serta aparat kepolisian terkesan melakukan pembiaran. “Pasar malamnya kami tidak masalahkan, tapi kenapa dibiarkan ada judi di depan kantor desa? Ini jelas merusak anak-anak,” keluh salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Lebih memprihatinkan lagi, permainan judi yang awalnya hanya diminati orang dewasa kini menjerat anak-anak, memunculkan kekhawatiran akan dampak buruk terhadap perkembangan mental dan moral generasi muda.
Polsek Jambi Luar Kota saat dikonfirmasi awak media menyebut bahwa izin kegiatan pasar malam berasal dari Polres, sedangkan desa, Polsek, dan Koramil hanya memberikan rekomendasi. Pemilik usaha pasar malam disebut berinisial SG.
Masyarakat mendesak Polsek Jambi Luar Kota, Polres Muaro Jambi, dan pemerintah desa agar segera menertibkan kegiatan pasar malam tersebut. “Jangan sampai alasan hiburan dijadikan tameng untuk merusak generasi. Aparat harus berani menutup dan menindak tegas pelaku,” tegas seorang tokoh masyarakat setempat.
Keberadaan perjudian berkedok pasar malam ini menjadi ujian serius bagi aparat penegak hukum dan pemerintah daerah. Ketegasan dalam menindak pelaku dan penyelenggara menjadi kunci untuk mengembalikan fungsi pasar malam sebagai sarana hiburan, bukan sarang penyakit sosial.
(HS)
