BREAKING NEWS

PSTI Soroti Kekalahan Timnas dari Arab Saudi, Desak Evaluasi Kinerja Tim Pelatih


Jakarta, Wartapembaruan.co.id
– Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) menanggapi hasil laga antara Timnas Indonesia dan Arab Saudi yang berakhir dengan kekalahan bagi skuad Garuda. Dalam pernyataan resminya, PSTI menyampaikan apresiasi atas perjuangan para pemain, namun juga menyoroti sejumlah kelemahan yang dinilai harus segera dievaluasi oleh tim pelatih dan PSSI.

Ketua Umum PSTI, Ignatius Indro, menyampaikan bahwa perjuangan para pemain patut dihargai, namun hasil pertandingan kali ini memperlihatkan masih banyak aspek fundamental yang perlu dibenahi.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemain yang sudah berjuang membela Merah Putih. Namun, kami juga tidak bisa menutup mata terhadap hasil yang mengecewakan. Kekalahan ini bukan sekadar soal skor, tetapi menunjukkan performa yang belum konsisten dan arah permainan yang belum menjanjikan,” ujar Indro.

Kesalahan Individu dan Lini Belakang yang Rapuh

Dalam evaluasinya, PSTI menyoroti sejumlah kesalahan krusial yang berakibat fatal. Salah satunya pelanggaran yang dilakukan Yakob Sayuri terhadap Feras Al-Brikan di kotak penalti, yang membuat Arab Saudi mendapat peluang emas. Selain itu, Marc Klok juga dinilai beberapa kali melakukan kesalahan di lini tengah dan pertahanan, termasuk clearance yang tidak bersih serta terlambat menutup ruang lawan.

“Setelah unggul, pertahanan kita justru kehilangan fokus dan kedisiplinan. Saudi dengan mudah menembus sisi sayap dan mengeksploitasi kelemahan di lini belakang,” lanjut Indro.

Kegagalan Mempertahankan Keunggulan

Indonesia sempat unggul lebih dulu melalui penalti Kevin Diks, namun keunggulan itu tak bertahan lama. PSTI menilai tim gagal menjaga momentum dan tidak mampu bertransisi dengan baik dari fase menyerang ke bertahan.

“Ketika unggul, seharusnya tim bisa lebih tenang dan mengatur tempo permainan. Sayangnya, transisi itu tidak berjalan efektif,” ujarnya.

Lini Tengah Tak Mampu Mendikte Permainan

PSTI juga menyoroti lemahnya kontrol lini tengah yang seharusnya menjadi motor permainan. Menurut Indro, para gelandang Indonesia kesulitan mendistribusikan bola dan menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang.

“Lini tengah terlihat kehilangan kendali, terutama ketika Arab Saudi mulai bermain agresif setelah kebobolan. Distribusi bola kurang efektif dan sering kehilangan momentum,” tegasnya.

Masalah Mental dan Fokus di Momen Kritis

Di menit-menit akhir pertandingan, mental dan fokus pemain Indonesia dinilai menurun. Hal ini terlihat dari terjadinya penalti kedua dan sejumlah kesalahan elementer yang dimanfaatkan lawan.

“Arab Saudi menunjukkan ketenangan dan pengalaman, sementara kita justru kehilangan fokus. Ini menunjukkan aspek mental masih perlu diperkuat,” tambahnya.

PSTI Pertanyakan Klaim ‘Tim Pelatih Terbaik’

Menanggapi pernyataan Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga yang menyebut bahwa tim pelatih saat ini adalah yang terbaik yang dimiliki Indonesia, PSTI meminta agar klaim tersebut diiringi bukti nyata di lapangan.

 “Kalau memang ini tim pelatih terbaik, publik berhak bertanya: apa tolak ukurnya? Karena masyarakat menilai dari hasil dan progres nyata, bukan dari pernyataan,” kata Indro.

Dukungan Kritis dari Suporter

PSTI menegaskan bahwa kritik yang disampaikan bukan bentuk kebencian, melainkan ekspresi kepedulian terhadap kemajuan sepak bola nasional. Indro menilai, keterbukaan terhadap kritik merupakan bagian penting dari proses perbaikan.

“Kami mendukung Timnas sepenuhnya, tapi dukungan kami adalah dukungan yang cerdas dan kritis. Kami ingin PSSI bersikap terbuka terhadap evaluasi dan lebih transparan menentukan arah pembangunan tim nasional ke depan,” pungkasnya.

Dengan pernyataan ini, PSTI berharap PSSI dan jajaran pelatih Timnas Indonesia dapat melakukan evaluasi menyeluruh, agar skuad Garuda dapat tampil lebih solid dan berkarakter dalam laga-laga berikutnya.


Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image