Iklan

Ridwan Kamil Apresiasi Digitalisasi Pasar Tradisional Sukatani Depok

warta pembaruan
28 September 2022 | 2:41 PM WIB Last Updated 2022-09-28T07:41:11Z



KOTA DEPOK, Wartapembaruan.co.id -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi digitalisasi Pasar Sukatani di Kota Depok. Di pasar tersebut kini sudah menerapkan pembayaran nontunai melalui QRIS.

"Pasar Sukatani keren, warganya sudah bayar pakai QRIS, belanja tidak harus selalu pakai tunai. Jadi ini contoh pasar yang luar biasa," kata Ridwan Kamil ketika melakukan _monitoring_ ke Pasar Sukatani Depok pasca kenaikan harga bahan bakar minyak, Rabu (28/9/2022).

Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, digitalisasi saat ini merupakan kebutuhan, termasuk di pasar tradisional. Secara bertahap pasar tradisional di seluruh Jabar ditransformasi menerapkan teknologi digital.

"Zaman sekarang kalau tidak digital ketinggalan. Memang masih ada yang pakai tunai, tapi dua sampai tiga tahun mendatang akan pindah ke digital secara maksimal, termasuk pasar tradisional di Jabar bertahap semua akan digitalisasi," tutur Kang Emil.

Pasar Sukatani memiliki 218 kios/ los dengan 154 pedagang tipe IV. Komoditas yang dikelola UPT Pasar Sukatani Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Depok ini antara lain sembako, sayuran, buah-buahan, makanan siap saji, pakaian, perhiasan, kue, perabot, daging dengan komoditas unggulan ikan tambakan.

Pasar yang meraih juara 1 Lomba Inovasi Pasar Rakyat Se-Kota Depok inipun menjadi pasar rujukan dari Kementerian Perdagangan terkait inovasi pengelolaan pasar.

Sementara itu dari hasil _monitoring_ bahan kebutuhan pokok, kenaikan terjadi pada sejumlah bahan pokok, namun harganya masih di bawah 10 persen.

Gubernur menilai kenaikan tersebut masih terbilang normal, sehingga tidak begitu memberatkan pembeli.

"Kenaikan maksimal hanya 10 persen, jadi ini masih _tolerable_ ," ujarnya.

Kang Emil menuturkan, kecilnya kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh inflasi Kota Depok di angka 4,5 persen. Angka tersebut mengindikasikan harga-harga masih terjangkau.

"Saya cek inflasi di Depok bagus, 4,5 persen. Artinya kalau di bawah 5 persen harga-harga masih terjangkau," ujar Kang Emil.

Dalam _monitoring_ tersebut, Kang Emil sempat berbincang dengan sejumlah pedagang sekaligus membeli bahan kebutuhan pokok seperti beras pandan wangi, tempe dan ceker ayam.


(HUMAS JABAR)
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar
(Ika Mardiah)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ridwan Kamil Apresiasi Digitalisasi Pasar Tradisional Sukatani Depok

Trending Now

Iklan