Iklan

Wamenaker Minta TKA Bisa Berbahasa Indonesia

warta pembaruan
14 Maret 2023 | 3:57 PM WIB Last Updated 2023-03-14T08:57:31Z


Jakarta, Wartapembaruan.co.id
- Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menyatakan, kondisi ketenagakerjaan di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, pasca terjadi bentrok antar pekerja beberapa waktu yang lalu, kini sudah kondusif kembali. Hubungan industrial di industri smelter PT GNI (Gunbuster Nickel Industry) di Morowali Utara itu sudah berjalan normal kembali seperti biasa.

"Laporan pihak manajemen PT GNI, kini sudah dilakukan perbaikan. Seperti, penerapan prosedur K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dengan memberikan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, kejelasan pemotongan upah, PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) untuk pekerja yang berstatus tetap, dan memasang sirkulasi udara di setiap gudang smelter tersebut," kata Wamenaker, Afriansyah Noor, yang didampingi Kepala Biro Humas Kemnaker Chairul Fadhli Harahap saat coffee morning dengan wartawan yang tergabung dalam Forwaker (Forum Wartawan Ketenagakerjaan) di kantornya, Jakarta, Senin (13/03/2023).

Namun, Wamen mengakui, para Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang bekerja di perusahaan nikel di Sulawesi Tengah itu tidak bisa berbahasa Indonesia. Ke depan, Afriansyah ingin para TKA bisa berbahasa Indonesia.


“Kita saja kalau ngirim tenaga kerja ke luar negeri harus dilatih dulu agar bisa mengerti apa-apa yang terjadi. Itu bukan saja untuk kelancaran kerja, tapi juga bermanfaat untuk perlindungan dirinya. Jadi tidak bisa begitu saja asal kirim,” ucap Wamenaker.


Mengenai jumlah TKA di sana, Afriansyah menolak kabar yang menyatakan adanya ribuan orang pekerja dari China. Menaker memastikan, jumlahnya tidak sejumlah sekitar 1.300 TKA. Dari data, ada selisih 534 orang, tetapi bukan ribuan orang seperti yang diberitakan.

“Itu pun karena ada beberapa TKA yang belum memiliki kelengkapan perizinan yang benar, yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Izin kerja TKA selama 5 tahun. Mereka pada umumnya adalah pekerja keras. Sayangnya mereka tidak bisa berbahasa Indonesia. Walau pun demikian, hubungan sehari-hari TKA dengan pekerja lokal selalu baik,” tegas Wamenaker.

Sebelumnya, Wamenaker Afriansyah Noor pada tanggal 19 Januari 2023 lalu, telah meninjau PT Gunbuster Nickel Industry, terkait adanya gejolak di perusahaan itu. Kini, hubungan industrial di PT GNI sudah berjalan normal kembali seperti biasa.

Wamenaker menjelaskan, keberadaan TKA  itu dalam rangka investasi. Keberadaan investasi asing memang kita butuhkan untuk menunjang perekonomian Indonesia. Utamanya perekonomian masyarakat di Morowali Utara.


“Para pekerja hendaknya menyuarakan aspirasi dengan bijak, menjauhi aksi-aksi anarkis. Manajemen perusahaan seyogyanya mau mendengarkan setiap aspirasi yang disuarakan pekerja,” jelas Wamenaker.


Seperti diketahui, di perusahaan itu sempat terjadi bentrok antar pekerja yang menewaskan dua orang. Para korban adalah seorang tenaga kerja lokal dan satu orang TKA. Saat itu isu TKA terutama yang berasal dari China kerap kali mencuat. Dalam catatan, meletupnya isu banjir TKA tersebut sudah sejak 2015 yang berasal dari rumor di berbagai platform media sosial. (Azwar)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Wamenaker Minta TKA Bisa Berbahasa Indonesia

Trending Now

Iklan