APJATI Dorong Menteri P2MI Mukhtarudin Untuk Segera Buka Kembali Kran Penempatan PMI Ke Timteng
Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) mengucapkan selamat atas dilantiknya Mukhtarudin sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Selamat kepada Pak Mukhtarudin yang menjabat sebagai Menteri P2MI yang baru. APJATI minta agar Menteri P2MI yang baru dapat memenuhi target Kementerian P2MI yaitu target penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri sebanyak 425 ribu orang per tahun,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) APJATI Kautsar N Tanjung, di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Menurut Kautsar, salah satu solusi untuk memenuhi target penempatan PMI ke luar negeri sebanyak 425 ribu orang/tahun yaitu, selain penempatan ke Asia Pasific, Eropa yang sudah berjalan, maka segera dibuka seluas-luasnya kran penempatan PMI ke negara kawasan Timur Tengah (Timteng), yaitu antara lain negara Saudi Arabia, Abu Dhabi, dan Yordania yang sudah menggunakan Syarikah dan perlindungannya sudah terjamin, karena di negara negara tersebut sudah memiliki Undang Undang melindungi Tenaga Kerja Asing di negara tersebut.
"APJATI akan memback up program program Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dengan menterinya yang baru untuk memenuhi target penempatan PMI tahun ini," ujar Kausar. N. Tanjung.
“Kami minta Pak Menteri Mukhtarudin untuk segera dibuka kembali penempatan PMI Ke Negara kawasan Timur Tengah yang sudah memenuhi UU Perburuan internasional, sudah memiliki kebijakan melindungi TKA, baik itu di Saudi Arabia, Abu Dhabi, Yordania, dan Negara lainnya, untuk mengejar target penempatan PMI tersebut sampai Desember 2025, Menteri KP2MI serahkan kepada P3MI untuk menyelesaikan penempatan PMI di luar negeri,” tambahnya.
Untuk itu, dia mengingatkan Menteri Mukhtarudin harus punya keberanian membuka penempatan PMI ke Saudi Arabia seluas-luasnya dengan mempermudah, mempercepat proses penempatan PMI ke Saudi Arabia dan negara lainnya.
"Apalagi, pengangguran terbuka di Indonesia sudah 7 juta orang lebih. Oleh karena itu salah satu solusinya adalah menempatkan PMI ke Timur Tengah secara prosedural," pungkas Kausar. N. Tanjung. (Azwar)