BREAKING NEWS

Diduga Oknum Mafia Minyak “Kebal Hukum”? Diana Berstatus DPO tapi Tak Dicari, Publik Soroti Kinerja Pidsus dan Reskrim Polres Muba


Musi Banyuasin, Wartapembaruan.co.id
- Ledakan dahsyat disertai kobaran api besar mengguncang kawasan Hak Guna Usaha (HGU) PT Hindoli Estate Tanjung Dalam, tepatnya di lokasi Cobra 1 Blok I 28, Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Rabu (30/7/2025) sekitar pukul 08.20 WIB. Tragedi itu bukan hanya menimbulkan kepanikan, tetapi juga membuka kembali borok lama: praktik minyak ilegal (illegal drilling) yang diduga melibatkan jaringan kuat dan “kebal hukum”.

Nama Diana Mengemuka: Ditetapkan Tersangka, Diduga DPO tapi Bebas Umrah, Sumber internal aparat penegak hukum menyebut, Diana — sosok yang dikenal luas di kalangan pelaku bisnis minyak ilegal di Muba — telah ditetapkan sebagai tersangka (Tsk) dan bahkan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Namun, hingga berita ini diturunkan, tak ada upaya serius penangkapan. Ironisnya, Diana justru bebas beraktivitas, bahkan berangkat umrah ke Tanah Suci dan sempat memamerkan foto di media sosialnya.

Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan publik “Ada apa dengan Pidsus dan Reskrim Polres Muba? Mengapa DPO bisa bebas ke luar negeri?”

Aktivis dan LSM: “Hukum di Muba Mulai Tumpul ke Atas” Ketua Ormas Barigade 98 Muba, Boni, mengecam keras dugaan pembiaran oleh aparat penegak hukum.

“Kalau benar sudah DPO, kenapa tidak dicari? Jangan sampai hukum hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas! Kami mendesak Polres Muba segera menangkap Diana, yang diduga kuat bagian dari mafia minyak ilegal,” tegasnya, Sabtu (25/10/2025).

Nada serupa disampaikan Ketua LSM Gempita Muba, Mauzan, yang menilai penegakan hukum di Muba mulai kehilangan wibawa.

“Sudah banyak sumur minyak ilegal yang terbakar dan menelan korban jiwa, tapi pelaku besarnya tetap bebas. Jika aparat terus diam, ini merusak kepercayaan publik. Kami minta Kapolda Sumsel turun langsung,” ujarnya.

Praktik Illegal Drilling Terus Berulang, Diduga Ada “Beking Kuat” Fenomena sumur minyak ilegal terbakar bukan kali pertama terjadi di Musi Banyuasin. Dalam lima tahun terakhir, puluhan kasus serupa tercatat, namun pola penanganannya nyaris sama — pelaku kecil ditangkap, pemain besar lolos.

Banyak pihak menduga, ada kongkalikong antara jaringan bisnis ilegal dan oknum aparat yang membuat praktik ini tetap subur.

“Selama aparat hanya berani menangkap pekerja di lapangan tanpa menyentuh aktor utama, persoalan ini tak akan pernah selesai,” kata salah satu sumber investigatif yang enggan disebut namanya.

Publik Desak Transparansi dan Tindakan Tegas, Masyarakat kini menuntut transparansi penegakan hukum atas kasus dugaan keterlibatan Diana. Bila benar telah berstatus DPO, publik menilai tidak ada alasan bagi aparat untuk tidak bertindak.

“Kalau penegakan hukum bisa dinegosiasi, maka tidak ada lagi rasa percaya rakyat pada lembaga hukum di Muba,” ujar seorang tokoh masyarakat Desa Keluang.

Menunggu Sikap Tegas Polres dan Kapolda Sumsel, Hingga berita ini diterbitkan, Polres Musi Banyuasin belum memberikan keterangan resmi terkait status hukum Diana maupun langkah konkret terhadap DPO tersebut.

Sementara itu, Kapolda Sumsel diharapkan turun langsung mengawal penegakan hukum agar kasus ini tidak menguap begitu saja.

Media ini akan terus melakukan penelusuran lapangan dan konfirmasi lanjutan guna memastikan sejauh mana komitmen aparat dalam memberantas mafia minyak yang merugikan negara dan rakyat.


 Reporter: RS

 Editor: Tim Investigasi 

Tanggal: 25 Oktober 2025

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image