Gubernur Papua Sibuk Urus Konsolidasi Golkar Lupa Urus Rakyat Sampai Rakyat Mati di RS
Jayapura, Wartapembaruan.co.id – Kritik keras dialamatkan kepada Gubernur Papua, Matius Fakhiri, yang dinilai lebih sibuk mengurus dinamika politik internal Partai Golkar ketimbang fokus pada pelayanan dasar masyarakat, khususnya sektor kesehatan. Sorotan itu muncul setelah maraknya agenda politik yang dilakukan Fakhiri, termasuk aktivitas lobi-lobi dan perjalanan bolak-balik Jakarta–Papua untuk urusan Musda dan konsolidasi Golkar.
Aktivis Papua, Husni, menyayangkan sikap Gubernur yang dinilai tidak menunjukkan prioritas terhadap kebutuhan mendesak rakyat Papua. Menurutnya, dengan besarnya dana Otonomi Khusus (Otsus) yang dimiliki Papua, seharusnya perbaikan layanan kesehatan menjadi perhatian utama.
“Harusnya Matius Fakhiri fokus dulu mengurus rakyat Papua, terutama soal kesehatan. Itu yang paling utama. Bukan malah sibuk mengurusi politik Golkar. Rakyat kecewa karena Gubernur yang baru terpilih justru terlalu banyak menghabiskan waktu untuk kepentingan politik,” tegas Husni.
Kekecewaan publik makin memuncak setelah kasus kematian Irene Sokoy, ibu hamil yang ditolak empat rumah sakit di Jayapura. Peristiwa itu mengundang reaksi luas karena dianggap mencerminkan buruknya tata kelola layanan kesehatan di Papua.
“Kasus Irene Sokoy sangat memprihatinkan. Tidak seharusnya terjadi, apalagi Papua memiliki dana Otsus begitu besar. Ironis ketika pejabat sibuk berpolitik, namun rakyat tidak mendapatkan hak dasar seperti layanan kesehatan,” lanjut Husni.
Kasus tersebut juga mendapat atensi langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Kepala Negara memerintahkan audit terhadap seluruh rumah sakit terkait serta meminta pejabat teknis di Papua bertanggung jawab. Presiden menegaskan bahwa penyebab kematian Irene harus diungkap secara transparan, dan aparat penegak hukum wajib mengusut tuntas kasus yang telah menyedot perhatian publik itu.
