Komunitas SlarasBudaya Hidupkan Harmoni Alam Lewat Tari Sape di Tana Bambu Bogor
Bogor, Wartapembaruan.co.id -- ,Komunitas tari SlarasBudaya kembali menunjukkan eksistensinya dalam melestarikan seni tradisional Nusantara lewat pertunjukan bertajuk “Slaras Meju Beruaan Sapeq”. Pentas ini digelar di Restoran Tana Bambu, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pada Sabtu malam (1/11).
Tari Sape yang mereka tampilkan merupakan kreasi artistik yang menggambarkan perjalanan SlarasBudaya dalam mengenal hingga jatuh hati pada alat musik Sape, alat musik petik khas Suku Dayak dari Kalimantan. Dalam karya ini, SlarasBudaya ingin mengangkat roh Sape sebagai simbol kehidupan harmonis antara manusia dan alam semesta.
Dengan gerak lembut dan ekspresif diiringi petikan lembut Sape, para penari membangun suasana magis di bawah rindangnya pepohonan bambu, mencerminkan filosofi keharmonisan yang menjadi jiwa dari pertunjukan tersebut. Kostum etnik yang dikenakan para penari semakin memperkuat aura tradisi yang kental dan menawan.
Restoran Tana Bambu, yang dikenal dengan konsep kuliner alami bernuansa pedesaan dan bangunan joglo klasik, menjadi ruang ideal untuk pertunjukan budaya ini. Pengunjung yang tengah menikmati hidangan khas seperti gule entok, lodeh terong, dan semur jengkol turut dimanjakan oleh lantunan musik dan tarian yang menyejukkan hati.
“Melalui pentas ini kami ingin mengenalkan keindahan serta makna filosofis dari Tari Sape kepada masyarakat luas,” ujar Pritha Nandini, Founder SlarasBudaya.
Pementasan tersebut bukan sekadar hiburan, tetapi juga bentuk sinergi antara pelestarian budaya dan pariwisata kuliner. Dengan dukungan ruang-ruang budaya seperti Tana Bambu, komunitas seni mendapat wadah untuk berekspresi, sementara pengunjung memperoleh pengalaman menyeluruh dalam menikmati kekayaan cita rasa dan budaya Nusantara.
Penampilan SlarasBudaya di Tana Bambu menjadi bukti bahwa seni tradisi tetap hidup, relevan, dan mampu membangun jembatan harmoni antara manusia, alam, dan warisan budaya bangsa.
