Iklan

Kepala Bappenas: Air, Sanitasi, dan Kebersihan Memiliki Peran yang Signifikan dalam Penanggulangan Covid-19

warta pembaruan
10 Maret 2021 | 11:11 AM WIB Last Updated 2021-03-10T04:11:19Z


Jakarta, Wartapembaruan.co.id
-- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menerima audiensi Sanitation  and Water for All (SWA) untuk persiapan sector minister's meeting (SMM) yang dilakukan secara virtual pada, Selasa 9 Maret 2021. Audiensi ini dihadiri oleh beberapa pihak, yaitu dari SWA, UNICEF dan beberapa pegawai Bappenas.

Menanggapi audiensi tersebut pertama-tama Menteri mengucapkan terimakasih dan menyampaikan pengentasan pandemi di Indonesia.

“Terima kasih atas penjelasan Anda tentang topik dan waktu untuk SMM. Saya ingin menyampaikan pandangan Indonesia tentang SMM. Pengentasan pandemi saat ini sedang dilaksanakan dengan harapan kondisi segera pulih. Vaksinasi sudah dimulai sejak Januari dengan target yang diprioritaskan dan kami juga memulai fase kedua vaksinasi Covid saat ini. Pemerintah menargetkan vaksin bisa disuntikkan ke 70 persen orang dalam waktu 12 bulan,” ujar Menteri.


Menteri menyebut, fokus pemerintah saat ini adalah pada pemulihan ekonomi dan kesehatan setelah pandemi. Air, sanitasi, dan kebersihan atau WASH memiliki peran yang sangat signifikan dalam penanggulangan serta pemulihan dari Covid-19.

“Kami memahami pentingnya keterkaitan dan penekanan peran WASH sebagai salah satu respon adaptif terhadap perubahan iklim. Kami juga melihat inisiatif iklim sebagai sumber potensial untuk mempercepat pembangunan WASH, seperti dana iklim, skema infrastruktur hijau. Namun, kami berharap topik yang dibahas dalam SMM juga berkorelasi dengan upaya pemulihan kondisi ekonomi dan kesehatan, dimana dialog menekankan peran WASH selama dan setelah pandemi. Dengan harapan agar WASH bisa lebih diutamakan oleh semua pemangku kepentingan,” tuturnya.

Menteri menyampaikan, terkait dengan persiapan acara, Indonesia mengapresiasi jika SWA dapat memberikan konfirmasi final pada tanggal pastinya apakah tahun ini atau tahun depan. Pemerintah berharap dapat diinformasikan paling lambat pada awal April. Karena pemerintah perlu merencanakan ulang dan mengusulkan anggaran untuk tahun 2022.

“Dengan adanya pandemi saat ini, kami juga ingin mengingatkan kita semua bahwa perlu ada rencana B, apalagi jika SMM masih akan diadakan di tahun ini. Rencana B akan mencakup penyelenggaraan acara melalui hybrid, kombinasi rapat online dan offline, atau rapat online penuh,” ucap Menteri.

Untuk lokasi, pemerintah mengusulkan Bali atau Jakarta. Pemerintah melihat ada kelebihan dan kekurangan di antara dua lokasi ini, dimana dari segi keamanan, Bali dianggap lebih baik, sedangkan biayanya mungkin lebih murah di Jakarta.

“Kami rencanakan SMM dapat dibuka oleh Presiden kami dan akan dihadiri oleh semua menteri yang terlibat dalam WASH, yang meliputi Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Menteri Kesehatan. Jika aksi iklim akhirnya disepakati menjadi topik SMM, kami juga akan mengundang Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan menteri terkait lainnya jika diperlukan. Oleh karena itu, kami meminta dukungan advokasi tingkat tinggi dari SWA agar Presiden kami dan menteri lainnya dapat menghadiri SMM,” tutup Menteri.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kepala Bappenas: Air, Sanitasi, dan Kebersihan Memiliki Peran yang Signifikan dalam Penanggulangan Covid-19

Trending Now

Iklan