Iklan

Kisah Inspiratif, Anak Penjual Molen Sukses Jadi Kepala Sekolah

warta pembaruan
19 Mei 2021 | 11:26 PM WIB Last Updated 2021-05-19T16:26:55Z


Banten, Wartapembaruan.co.id
-- Halimi sosok inspiratif dan berhasil membuktikan dirinya yang hanya anak seorang  pedagang Pisang Molen, kini berhasil menjadi Kepala Sekolah di MTs. Mathlabul Huda.

Saat ditemui awak media di kediaman nya di Kecamatan Keroncong,Kabupaten Pandegalang, Rabu (19/05/2021), Halimi menceritakan kisah hidup nya.

Setelah lulus dari SMPN 1 Pamarayan. Ia tidak melanjutkan sekolah kejenjang pendidikan yang lebih tinggi karena ketiadaan biaya.Pada Saat itu sekira 20 tahun silam sekolah harus ke Serang atau ke Rangkasbitung dan Cikeusal, itupun susah sekali kendaraan umum maka dari itu banyak keterbatasan yang menjadi kendala Halimi hingga akhir nya tidak melanjutkan sekolah.

Menurut Halimi,Tahun 1997 silam Desa Pamarayan kampung halamannya saat itu belum ada sekolah Tingkat SMA. Setelah lulus SMP ia mencoba mengadu nasib ke Lampung dan bekerja di sebuah percetakan  tempat saudaranya, namun tak tahan bau limbah Halimi memutuskan berhenti bekerja dan kembali ke Pamarayan. 

Halimi bertekad untuk membantu kedua orang tuanya yakni menjadi seorang  pedagang molen keliling dan menjajakan dagangannya ke setiap sekolah-sekolah di sekitar wilayah Pamarayan sampai Sore hari nya berlanjut pergi ke sawah mencari belut sampai ke Kampung Pangawinan.

Setahun dilaluinya Halimi tanpa malu ataupun gengsi.Hingga pada akhirnya ketika di Kecamatan Pamarayan di buka sekolah untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)  yang sekarang berubah menjadi SMAN 1 Pamarayan pada saat itu bangunan SMAN 1 Pamarayan masih menumpang di SMPN 1 Pamarayan.

Ayah nya selain pedagang Pisang Molen kebetulan juga sebagai penjaga sekolah di SMPN 1 Pamarayan. Berkat kegigihan dan keinginan seorang Ayahnya, Halimi segera mendaftarakan nya ke SMA. Dengan harapan dan cita-cita bahwa kelak nanti anaknya akan menjadi seorang yang sukses.

Sampai pada akhirnya Halimi menjadi siswa yang berprestasi. Selalu mendapat peringkat 1 dan juara Umum, setelah lulus SMA tahun 2001 ia merantau ke Cadas Sari Pandeglang untuk menimba ilmu Agama di Pondok Pesantren pamannya di Cidahu dan mengabdi di Madrasah MTs. Al Bina Cadasari. Tahun 2002 Halimi masuk perguruan tinggi STAISMAN S1 Prodi Agama Islam sambil mengajr di MTs. Mathlabul Huda Koroncong.

Di Desa Koroncong dan Cadas Sari Dua kecamatan yang dimekarkan dari Kabupaten Pandeglang itulah Halimi merintis, membangun dan berkorban memajukan madrasah tersebut.Koroncong pun menjadi kota pendidikan dari yang tadinya hutan sekarang sudah setengah kota. Dari jumlah siswa yang tidak menyakinkan menjadi sekolah terbanyak tahun 2005.

Setelah menikah Halimi dikaruniai seorang anak perempuan. Lulus dari perguruan tinggi Halimi tetap terus membina madrsah di koroncong. Tahun 2008 Halimi mendapatkan panggilan beasiswa untuk kuliah lagi di Bandung. Program S1 kedua jurusan Fisika se Indonesia, Halimi menjadi Duta perwakilan Banten dan berhasil mengharumkan Provinsi Banten dari 33 Provinsi. 2010 Halimi lulus kuliah UPI Bandung dengan IPK  Memuaskan. Kini gelar yang diraihnya ada Dua S.Pd.I, S.Pd. 

Sampai akhirnya Halimi diangkat untuk menjadi kepala MTs. Mathlabul Huda sampai sekarang. Di tahun yang samapun ia diangkat sebagai Ketua Yayasan Pelaksana Harian oleh pemilik Yayasan.

Yayasan berharap Mathlabul Huda bisa maju dan berjaya di kepemimpinan Halimi. Awal mula perjalanan kisah nya dari tahun 2001 hingga sekarang tinggal dan berkeluarga di kota sejuta santri seribu kiyai.

Semoga kisah ini menginspirasi anak anak muda yang masih berjuang dalam mengapai cita cita. "Yang harus diingat, jangan pernah lelah untuk belajar dan menggali ilmu pendidikan. (AVID)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kisah Inspiratif, Anak Penjual Molen Sukses Jadi Kepala Sekolah

Trending Now

Iklan