Iklan

MPR Dukung Latihan Militer Bersama TNI – U.S. Army

warta pembaruan
06 Agustus 2021 | 5:54 PM WIB Last Updated 2021-08-07T03:12:21Z
Jakarta, www.wartapembaruan.co.id – Prajurit TNI Angkatan Darat (Indonesia) dan Angkatan Darat Amerika Serikat (U.S. Army) melakukan latihan militer bersama bertajuk “Garuda Shield 2021” pada 4 - 14 Agustus 2021 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD di Baturaja, Martapura (Sumatera), Amborawang (Balikpapan), dan Makalisung (Manado).

Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan, mengapresiasi dan mendukung adanya latihan bersama TNI AD dan U.S. Army tersebut. “Sinergi ini penting untuk meningkatkan profesionalisme, kesiapsiagaan, dan kesepahaman dalam menyikapi perkembangan geopolitik dan geostrategis global, terutama perkembangan regional di Laut Tiongkok Selatan,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat (6/8/2021).

Ia menyatakan dukungan penuh terhadap latihan militer bersama tersebut, karena selain akan berbagi pengalaman, juga dapat saling bersinergi dalam mencapai kesepahaman bersama demi upaya mewujudkan perdamaian global.

Bagi Indonesia, kata Syarief Hasan, latihan militer bersama tersebut memberikan arti bahwa Indonesia selalu siap siaga dalam menyikapi berbagai  perkembangan global, terutama ketegangan di Laut Tiongkok Selatan.

“Ikut mewujudkan perdamaian dunia adalah amanat konstitusi, oleh karena itu segala bentuk upaya dan keikutsertaan Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia adalah keniscayaan, terutama bagi TNI yang merupakan penjaga benteng Republik Indonesia,” katanya.

Ia juga mengharapkan, adanya latihan gabungan bersama dengan AS menjadikan militer Indonesia semakin profesional, tangkas, dan menajamkan perannya dalam menyikapi berbagai situasi global.

Syarief Hasan mengatakan, situasi di Laut Tiongkok Selatan saat ini semakin memanas dan mengundang banyak perhatian negara-negara di dunia. Terbaru, hari Senin (2/8) lalu, Jerman mengirimkan kapal perangnya ke kawasan Laut Tiongkok Selatan. Sebelumnya Inggris juga mengirimkan kapal perang terbesarnya ke kawasan ini, yakni Kapal Induk HMS Queen Elizabeth.

“Situasi tersebut semakin meningkatkan eskalasi militer di salah satu kawasan perairan paling strategis di dunia itu, dan latihan militer bersama militer AS di Indonesia, merupakan bentuk solidaritas global dan bukti kesiagaan Indonesia dalam menghadapi kemungkinan yang akan terjadi, bahkan yang terburuk sekali pun,” katanya.

Menurut politisi Partai Demokrat tersebut, pada prinsipnya Indonesia menganut politik bebas dan aktif. Prinsip tersebut berimplikasi pada independensi dan hak menentukan nasib sendiri dalam menyikapi perkembangan dunia.

“Indonesia memiliki hak otoritatif yang tidak bisa diintervensi oleh negara lain. Dan latihan militer bersama U.S. Army ini perlu dipandang dalam kerangka solidaritas kolektif untuk menjaga kebebasan navigasi, penghargaan atas hukum internasional, dan menjaga perdamaian global,” katanya.

Latihan militer bersama TNI AD dan U.S. Army tersebut disponsori oleh U.S. Army Pacific, yang melibatkan sekitar 1.000 prajurit AD AS dan 850 prajurit TNI AD, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interoperabilitas gabungan melalui pelatihan dan pertukaran budaya.

Kegiatan latihan tersebut diharapkan dapat memperkuat Kemitraan Pertahanan Utama AS-Indonesia serta mendorong kerja sama dalam mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Dalam keterangan resmi dijelaskan, “Garuda Shield 2021” memberikan peluang yang sangat baik untuk pertukaran profesional dan budaya yang memperkuat kemitraan kedua negara melalui pembelajaran dan pelatihan bersama.

Pelatihan dimulai dengan pertukaran akademik ahli dan pelatihan pengembangan profesional yang berfokus pada pelatihan pada tingkat korps dan di bawahnya; memerangi ancaman konvensional, non-konvensional dan hibrida; serta bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana.

Latihan Pos Komando (CPX) akan ditekankan pada tugas staf operasi penjaga perdamaian PBB dalam konteks militer gabungan. Geladi Lapangan (FTX) akan melibatkan gabungan elemen-elemen yang menjadi kekuatan masing-masing unit militer, keterampilan fundamental perang untuk meningkatkan interoperabilitas, serta kapasitas operasional gabungan. CPX dan FTX akan berjalan secara bersamaan. (ys_soel)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • MPR Dukung Latihan Militer Bersama TNI – U.S. Army

Trending Now

Iklan