Jakarta, Wartapembaruan.co.id – Langkah Badan Intelijen Negara (BIN) turun langsung menggencarkan program vaksinasi guna mewujudkan ‘herd immunity’ (kekebalan komunitas) di Indonesia mendapat apresiasi dari Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan. Menurutnya, vaksinasi yang diselenggarakan BIN terbukti berdampak pada meningkatnya jumlah masyarakat yang divaksin.
“Bahkan Indonesia menjadi salah negara paling tinggi di dunia dengan jumlah populasi yang sudah divaksin,” kata Syarief Hasan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (10/11/2021).
Dikemukakan, ia memberikan atensi tinggi terhadap kinerja BIN dalam penanganan pandemi. Sebagai bencana nasional, sudah menjadi tugas semua komponen masyarakat dan lembaga negara untuk sinergi dalam penanganan pandemi.
“Tingkat infeksi yang melandai tentu harapan kita bersama. Dengan demikian, rakyat dapat kembali beraktivitas normal, kematian dan infeksi menurun drastis, serta perekonomian kembali bangkit," katanya.
Ia menambahkan, apa yang sudah dilakukan BIN merupakan hal yang sangat baik dan patut diapresiasi tinggi.
Berdasarkan data statistik Lembaga ‘Our World in Data’ pada Minggu, 7 November 2021 disebutkan Indonesia menempati urutan ke-14 negara dengan kasus Covid-19 paling tinggi sebanyak 4,25 juta dan 144.000 kematian. Fakta tersebut menunjukkan pembentukan kekebalan komunitas melalui vaksinasi terencana dan masif masih menjadi pekerjaan rumah.
Menurut politikus senior Partai Demokrat ini, solusi paling kompherensif mengatasi pandemi adalah vaksinasi. Untuk itu Syarief mendorong vaksinasi terus digencarkan. Sepanjang kekebalan komunitas belum terbentuk, maka selama itu pula pandemi belum dapat dikatakan usai.
"Pelaksanaan tes PCR hanyalah solusi sementara untuk mendiagnosa dan memitigasi penyebaran virus. Jika tes PCR ini dikenakan harga yang begitu mahal, jauh di atas harga keekonomian, maka itu sama saja dengan menyusahkan rakyat,” katanya.
Ia mengatakan, upaya mengambil untung tanpa nurani di masa pandemi ini tentu menohok rasa kemanusiaan. Pemerintah tidak boleh menutup mata dengan tarif tes PCR yang begitu mahal selama ini. Jika ini terus dibiarkan, sama saja pemerintah membiarkan kepentingan bisnis mengeruk untung yang tidak manusiawi di atas penderitaan rakyat.
"Saya meminta pemerintah untuk serius audit tarif tes PCR selama ini. Jika memang ada skandal hukum yang terjadi atau azas pemanfaatan situasi, harus diusut tuntas dan dibuka kepada publik. Di tengah kesusahan rakyat sekarang ini, berdiam diri atas tarif tes PCR yang selama ini sangat mahal dan tidak masuk akal sama saja dengan mengeksploitasi rakyat," katanya. (ys_soel)
Trending Now
-
Jakarta, Wartapembaruan.co.id – Melihat tingginya tingkat kepercayaan publik terhadap konsistensi atas pendampingan hukum yang diberikan, me...
-
Panglima TNI Pimpin Penyerahan Jabatan Pangkogabwilhan II dan Sertijab 3 Jabatan Strategis Mabes TNIJakarta, Wartapembaruan.co.id -- Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin upacara Penyerahan Jabatan Pangkogabwilhan II kepada Mar...
-
NABIRE, Wartapembaruan.co.id - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Papua Tengah sukses menggelar konferensi perdana. Pembentukan ke...
-
Pakpak Bharat, Wartapembaruan.co.id - Partai Golkar Kabupaten Pakpak Bharat meraih suara terbanyak dalam pemilihan calon anggota legislatif...
-
Jambi, Wartapembaruan.co.id - Sidang dengan pokok perkara nomor 3/P TUN/ 2024. antara Poktan Imam Hasan sebagai penggugat melawan Bupati Ta...