Iklan

Ketua GP Ansor Sumbar : Suara Sumbar Tidak Kebobolan Berkat Kegigihan Tim Khusus Ansor Banser

warta pembaruan
25 Desember 2021 | 12:53 PM WIB Last Updated 2021-12-25T05:53:19Z

 


LAMPUNG, MATACAKRAWALA.CO.ID
- Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat sukses kawal suara Gus Yahya di Muktamar ke-34 bersama 15 PCNU Kabupaten-Kota yang berhasil mengusung Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua PBNU periode 2021-2026 menggantikan Said Aqil Siradj, Jumat (24/12/2021). 

Ketua Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat Dr. Rahmat TK Sulaiman mengatakan, GP Ansor Sumbar dari awal komit mendukung Gus Yahya Staquf menjadi Ketua Umum PBNU asbabnya regenerasi adalah sunnatullah. Pengawalan mulai dari kedatangan peserta PCNU Sumatera Barat hingga usulan Ahwa dari Rois Syuriah PCNU Sumbar yang jumlahnya 18, usulan ahwa versi Gus Yahya Staquf, itulah yang ditetapkan 9 orang dalam muktamar.

“Kita bersyukur, pada Muktamar 34 ini dengan intruksi untuk pengawalan para ulama kita PCNU Sumbar khususon PCNU sebanyak awalnya 15 PCNU di Sumbar selalu dikawal ketat oleh para kader Ansor Banser, mulai dari keperangkatan hingga datang di arena Muktamar Bandar Lampungr” Jelas Tuanku Rahmat.

Sejogjanya, kesuksesan dalam mengawal suara Gus Yahya, Rahmat Tuanku Sulaiman mengirim personil Ansor Banser dengan menurunkan Tim Khusus PW GP Ansor Sumbar diantaranya Khoirul Yahya, Fadhlur Rahman Ahsas, Yuni Chandra, Agustian Paliang Djafrinal Kasatkorwil Banser dengan anggota Heri Sulamto, Sukarji, dan berapa anggota Banser Provost.

"Alhamdulillah berkat keejasama yang kuat hasil Muktamar ini sesuai yang dikehendaki yaitu "regenerasi" yang dimenangkan Gus Yahya. Sesunghuhnya PW GP Ansor Sumbar membuat Tim Khusus Muktamar Ansor Sumbar, yang beetugas mengawal ketat para ulama kita secara totalitas dan maksimal selama di Kota Bandar Lampung apakah di arena muktamar ataupun di penginapan"papar  pimpinan Pondok Pesantren Bustanul Yaqin.

Ditambahkannya, bahwa perbedaan yang ada di tubuh PWNU Sumatera Barat, apalagi orang nomor satu NU Sumbar, Ketua Tanfidziahnya berada dibarisan lain, membuat kita lebih ketat portap pengawalan hingga 24 jam dan melakukan dua tempat penginapan dan di arena atau lokasi rapat pleno baik luar dan didalam. 

"Ansor Sumbar selaku garda terdepan mengawal suara Gus Yahya sukses melakukan pengawalan hingga Gus Yahya terpilih setelah meraih 337 suara, mengungguli petahana Said Aqil Siradj yang memperoleh 210 suara, dari 548. Kendatipun sangat sulit dan penuh tekanan, karena Ketua NU Sumbar bukan ke Gus Yahya" terangnya bersemangat

Seperti diketahui, bahwa Yahya dan Said melaju ke pemilihan Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU setelah memenuhi syarat minimal dukungan 99 suara dari para pemilik suara. Selain ketua umum, Muktamar ke-34 NU juga telah lebih dulu menetapkan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU periode 2021-2026.

Miftachul terpilih berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat tim Ahlil Halli Wal Aqdi (AHWA) yang terdiri dari 9 kiai sepuh NU.

Yahya merupakan kakak Yaqut Cholil Qaumas, Menteri Agama RI saat ini. Keduanya merupakan putra Cholil Bisri, kiai yang juga aktif dalam kancah perpolitikan nasional sebagai eks Wakil Ketua MPR dan salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Presiden Joko Widodo melantik Yahya sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 31 Mei 2018. Sebelumnya, Yahya pernah menjadi juru bicara Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, presiden keempat RI.

Yahya lahir di Rembang, Jawa Tengah, 16 Februari 1966. Ia santri tulen atau lahir dari garis keturunan santri dan tumbuh di lingkungan pesantren.(Dori Kurniadi/ Zaki)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ketua GP Ansor Sumbar : Suara Sumbar Tidak Kebobolan Berkat Kegigihan Tim Khusus Ansor Banser

Trending Now

Iklan