P.Siantar, Wartapembaruan.co.id – Danrem 022/PT Kolonel Inf Luqman Arief SIP mengikuti rapat dengan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dalam rangka Perkembangan Capaian Vaksinasi Astra Zeneca Yang akan Kadaluarsa di bulan Februari yang dilaksanakan secara virtual di ruang Pukodal Korem 022/PT Jalan Asahan Km 3,5 Kec.Siantar Kab.Simalungun. Rabu ( 23/2/2022).Rakor tersebut turut dihadiri oleh Kasiops 022/PT, Kasiter 022/PT, Wadan Denkesyah Rumkit P.Siantar yang hadir melalui video conference (Vidcon).
Dalam arahannya Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan untuk mencermati potensi vaksin expired date atau vaksin yang akan masuk dalam kategori kadaluarsa. Hal ini disampaikan Oleh Panglima TNI saat rapat evaluasi penanganan Covid-19
Panglima memerintahkan agar dapat menyegerakan pelaksanaan vaksinasi dengan mendahulukan vaksin-vaksin yang sudah akan memasuki masa kadaluarsa.
Panglima Juga menambahkan bekerjasama dengan dinas terkait untuk lebih cermat terhadap ketersediaan vaksin kadaluarsa. Jangan sampai masalah ini diabaikan sehingga membuat banyak dosis vaksin yang tak bisa disuntikkan ke masyarakat di tengah upaya pemerintah melakukan percepatan capaian vaksinasi
Serta Mengejar Target Vaksinasi dengan diadakannya Beberapa Tim Mobile yg diketuai 1 Tim 1 Dokter Umum (Minimal 5 Orang).
Untuk itu, kata dia, perlu ada sinergitas yang baik antar intansi pemerintah bersama TNI/Polri dan masyarakat dalam melakukan percepatan proses vaksinasi tersebut sehingga herd immunity (kekebalan kelompok) dapat segera terwujud ucapnya.
Panglima memerintahkan agar dapat menyegerakan pelaksanaan vaksinasi dengan mendahulukan vaksin-vaksin yang sudah akan memasuki masa kadaluarsa.
Panglima Juga menambahkan bekerjasama dengan dinas terkait untuk lebih cermat terhadap ketersediaan vaksin kadaluarsa. Jangan sampai masalah ini diabaikan sehingga membuat banyak dosis vaksin yang tak bisa disuntikkan ke masyarakat di tengah upaya pemerintah melakukan percepatan capaian vaksinasi
Serta Mengejar Target Vaksinasi dengan diadakannya Beberapa Tim Mobile yg diketuai 1 Tim 1 Dokter Umum (Minimal 5 Orang).
Untuk itu, kata dia, perlu ada sinergitas yang baik antar intansi pemerintah bersama TNI/Polri dan masyarakat dalam melakukan percepatan proses vaksinasi tersebut sehingga herd immunity (kekebalan kelompok) dapat segera terwujud ucapnya.