Aliansi Keadilan Bersama Polri Kecewa, Desak Kapolda Jambi Tegas Tindak AKBP Mat Sanusi
JAMBI, Wartapembaruan.co.id — Suasana demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Keadilan Bersama Polri (AKBP) di depan Mapolda Jambi memanas, Jumat (25/10/2025). Massa menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno Halomoan Siregar yang dinilai tidak tegas dalam menegakkan aturan terhadap bawahannya sendiri.
Dalam orasinya, Alion, selaku Ketua Umum Aliansi Keadilan Bersama Polri (AKBP), menegaskan bahwa sikap diam Kapolda terhadap dugaan pelanggaran etik yang dilakukan AKBP Mat Sanusi telah mencoreng marwah institusi Polri di Jambi.
“Jangan sampai Kapolda Jambi tidak dihargai di provinsi ini! Kami menuntut ketegasan terhadap bawahannya yang masih aktif di kepolisian namun juga menjabat sebagai Ketua KONI Provinsi Jambi,” tegas Alion di tengah aksi.
Massa menilai, hingga kini janji Kapolda untuk memanggil dan meminta klarifikasi kepada AKBP Mat Sanusi belum terealisasi. Padahal, posisi ganda Mat Sanusi sebagai anggota aktif Polri sekaligus Ketua KONI Jambi dinilai bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya Pasal 3 Ayat (18), yang mengatur larangan rangkap jabatan di luar institusi kepolisian.
“Kami akan terus menagih janji Kapolda. Jika tidak ada ketegasan, ini akan menjadi catatan kelam bagi kepemimpinan beliau di Jambi,” lanjut Alion dengan nada kecewa.
Selain menyoroti persoalan internal Polri, AKBP juga menyinggung dugaan ketidakadilan dalam penangkapan aktivis tani Thawaf Aly, yang dinilai sarat kejanggalan dan bentuk kriminalisasi terhadap pendamping petani.
Aksi yang berlangsung damai namun penuh tekanan moral ini menjadi sinyal kuat bahwa publik menanti konsistensi Kapolda Jambi dalam menegakkan disiplin di tubuh kepolisian sendiri.
“Jangan biarkan hukum tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Kami akan terus mengawal sampai ada tindakan nyata,” tutup Alion lantang.
Dengan desakan ini, sorotan publik kini tertuju kepada Kapolda Jambi — apakah berani bersikap tegas dan adil, atau justru membiarkan persoalan ini menjadi preseden buruk bagi citra Polri di Provinsi Jambi.
