Calo Penerimaan Polri di Sumbar, Pimred Media Online Lakukan Penipuan di Dharmasraya
Dharmasraya, Wartapembaruan.co.id – Modus penipuan terkait penerimaan Polri kembali terjadi, kali ini korban dari Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Korban yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku di tipu oleh RAU, salah satu pemred media online yang mengaku bisa meloloskan anak korban menjadi anggota polri.
Mengaku dapat mengurus ke Mabes Polri, RAU kerap memajang foto bersama pejabat Polri dan TNI di akun whatsapp bisnisnya, mematok tarif 150 juta rupiah.
“Dia meminta ke saya 150 juta, tapi saya kirim dulu 100 ditambah uang jalan 2 juta rupiah dalam 4 kali pengiriman,” ungkap korban melalui telpon selularnya Kamis, (30/10) siang.
Parahnya, menurut korban, RAU pernah meminta uang sebesar 25 juta rupiah pada pukul 02:00 wib, korban pun panik dan mencari pinjaman kepada rekan korban, karna saking berharapnya dapat dibantu oleh RAU, hingga akhirnya korban mendapatkan pinjaman pada pukul 03:00 wib dan langsung mengirimkan kepada RAU.
Meski telah menerima uang sebesar 102 juta rupiah dari korban, apa yang dijanjikan RAU tak pernah terealisasi. Sudah 4 bulan lamanya RAU selalu memberikan janji manis kepada korban.
“Sampai sekarang sudah 4 bulan, saya selalu dijanjikan oleh RAU ini, katanya dana diserahkan kepada orang lain, tapi belum dikembailkan ke saya,” ungkap korban menirukan jawaban dari RAU kepada dirinya.
Sementara saat hal ini dikonfirmasi kepada RAU melalui akun whatshapp nya pada Kamis, (6/11) dinihari. RAU malah menjawab kasus ini adalah delik aduan.
“Dugaan penipuan, adalah delik aduan. Sejauh ini, tidak ada laporan polisi, yang melaporkan saya atas tuduhan yang dimaksud dari pihak yang merasa dirugikan, sbgmn yang disebutkan,” ungkap RAU .
Tak menyambung dengan apa yang ditanyakan, RAU malah mencoba menggiring opini kepada masalah lain tentang aktifitas tambang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada jawaban pasti dari RAU terkait dugaan penipuan dalam penerimaan Polri ini. RAU terkesan berkilah atas apa yang dikonfirmasikan kepadanya.
Bahkan saat dikonfirmasi, RAU seakan membelokkan pertanyaan terhadap kegiatan haram yang dilakukannya dan berakibat merusak citra Kepilisian dimata publik.
