BREAKING NEWS

Ledakan dan Aksi Bersenjata Guncang SMA 72 Kodamar: Satu Tewas, Delapan Siswa Luka, Diduga Terinspirasi Aksi Ekstrem Global


 Jakarta Utara, Wartapembaruan.co.id
  — Suasana Jumat siang (7/11/2025) di lingkungan SMA Negeri 72 Kodamar, Kelapa Gading mendadak mencekam. Sekitar pukul 12.00 WIB, ledakan keras terdengar dari arah masjid sekolah, disusul kepanikan siswa dan guru yang berhamburan keluar mencari perlindungan.

Tak lama setelah ledakan, petugas menemukan seorang pria tewas di belakang area sekolah, dengan luka parah dan genangan darah di sekitarnya. Di dekat jasadnya, aparat menemukan dua senjata api — laras panjang menyerupai AR-15 dan pistol revolver — serta sabuk taktis warna hijau yang biasa digunakan dalam kegiatan militer atau paramiliter.

Dari pemeriksaan awal, pria tersebut diduga pelaku tunggal. Aparat menemukan tulisan-tulisan bernada ekstrem di badan senjata, seperti:

“WELCOME TO HELL” (Selamat datang di neraka)

“For Agartha” (Untuk Agartha – nama dunia bawah tanah dalam teori konspirasi)

“Brenton Tarrant” — pelaku penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru (2019)

“Natural Selection” — frasa yang sering digunakan pelaku penembakan sekolah di luar negeri

“Luca Traini” dan “Alexandre Bissonnette” — dua pelaku serangan bersenjata di Eropa dan Kanada.

Tulisan-tulisan ini menimbulkan dugaan bahwa pelaku terobsesi atau meniru pola aksi penembakan massal di luar negeri, fenomena yang dikenal sebagai copycat terrorism.

Korban dan Kondisi di Lapangan

Dari data sementara, insiden ini menelan korban:

1 orang tewas di lokasi (diduga pelaku)

1 siswa mengalami luka berat, dirawat di RS YARSI Cempaka Putih

7 siswa lainnya luka ringan, telah mendapatkan perawatan di Puskesmas Kelapa Gading

Saat ini lokasi kejadian telah disterilisasi oleh Tim Jihandak, Inafis Polres Metro Jakarta Utara, dan Tim Damkar, sementara Densus 88 dilaporkan sudah diterjunkan untuk mendalami motif dan jaringan pelaku.

Indikasi Ideologis dan Dugaan Radikalisasi Pribadi

Berdasarkan hasil analisa awal aparat, senjata laras panjang yang ditemukan kemungkinan adalah replika airsoft atau airgun modifikasi bergaya militer. Namun, simbol-simbol dan tulisan ekstrem di permukaannya menunjukkan adanya motif ideologis atau glorifikasi terhadap kekerasan ekstrem.

Sumber internal kepolisian menyebutkan bahwa pelaku mungkin mengalami proses radikalisasi pribadi melalui media daring, terpapar konten ekstremis dan ide kekerasan yang berkembang di berbagai forum internet internasional.

Langkah Penanganan, Pihak berwenang kini tengah:

Melakukan olah TKP lanjutan bersama Puslabfor Mabes Polri dan Densus 88

Mengidentifikasi korban/pelaku, termasuk riwayat keluarga dan aktivitas digitalnya

Berkoordinasi dengan BIN, Puspomad, dan Polres Metro Jakarta Utara untuk menelusuri kemungkinan adanya jaringan

Mengetatkan pengamanan di sekolah-sekolah wilayah Kodamar dan sekitarnya

Situasi Terkini, Hingga sore hari, area SMA 72 Kodamar telah dinyatakan steril dan dalam kondisi aman terkendali. Garis polisi masih terpasang di sekitar lokasi, sementara kegiatan belajar mengajar untuk sementara dihentikan hingga situasi sepenuhnya kondusif.

Sejumlah orang tua siswa terlihat mendatangi sekolah dengan wajah cemas. Pihak sekolah meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan foto atau video korban, demi menghormati privasi dan proses penyelidikan yang masih berlangsung.

Peristiwa ini menjadi alarm serius tentang potensi penyebaran ideologi kekerasan di kalangan remaja. Diperlukan pengawasan digital yang lebih ketat serta edukasi kritis di sekolah-sekolah agar generasi muda tidak terjerumus dalam glorifikasi aksi ekstrem yang menyesatkan.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image