Ketua Ikatan Jurnalis Ono Niha (IJON) Resmi Dirikan Posko Pengaduan Pascabencana Banjir dan Longsor Sibolga - Tapteng 2025/2026
Tapanuli Tengah, Wartapembaruan.co.id - Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat korban bencana alam, Relawan Ikatan Jurnalis ONO Niha (IJON) Sibolga–Tapanuli Tengah secara resmi mendirikan Posko Pengaduan Pascabencana Banjir dan Longsor Tahun 2025/2026. Posko ini diharapkan menjadi wadah aspirasi sekaligus pengawasan publik terhadap proses penanganan bencana dan penyaluran bantuan kemanusiaan.
Posko pengaduan tersebut berlokasi di Aek Tolang, tepat di samping Aula Katolik, dan mulai beroperasi pada Sabtu, (20/12/2025). Pendirian posko ini diprakarsai langsung oleh rekan-rekan jurnalis IJON yang bertugas di wilayah Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Ketua IJON Sibolga–Tapteng, Jasman Mendrofa, menyampaikan bahwa keberadaan posko ini dilatarbelakangi oleh banyaknya keluhan masyarakat terkait dampak banjir dan longsor yang belum sepenuhnya tertangani, termasuk persoalan pendataan korban, distribusi bantuan, serta transparansi pengelolaan bantuan kemanusiaan.
“Sebagai jurnalis, kami tidak hanya berkewajiban menyampaikan informasi, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral untuk membantu masyarakat terdampak. Posko ini kami dirikan agar setiap keluhan dan pengaduan warga dapat dihimpun, diverifikasi, dan dikawal penyelesaiannya,” ujar Jasman Mendrofa.
Ia menegaskan, posko pengaduan IJON terbuka bagi seluruh masyarakat korban banjir dan longsor, tanpa membedakan latar belakang. Setiap laporan yang masuk akan dicatat dan diteruskan kepada instansi terkait, baik pemerintah daerah, lembaga sosial, maupun pihak berwenang lainnya.
Selain sebagai pusat pengaduan masyarakat, posko IJON juga difungsikan sebagai pusat koordinasi relawan jurnalis serta sarana pemantauan terhadap proses penyaluran bantuan logistik, bantuan tunai, dan program pemulihan pascabencana. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya tumpang tindih data, keterlambatan bantuan, maupun potensi penyimpangan yang dapat merugikan korban bencana.
Relawan IJON menilai keterlibatan jurnalis dalam situasi kebencanaan sangat penting, terutama dalam menjaga keterbukaan informasi dan mendorong akuntabilitas semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana.
“Harapan kami, posko ini dapat menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah serta pemangku kepentingan lainnya, sehingga proses pemulihan pascabencana dapat berjalan lebih cepat, tepat, dan transparan,” tambah Jasman.
Dengan berdirinya Posko Pengaduan Pascabencana ini, Relawan IJON Sibolga–Tapanuli Tengah menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu-isu kemanusiaan, memperjuangkan hak-hak korban bencana, serta menyampaikan fakta di lapangan secara objektif dan berimbang demi kepentingan publik.(M.T)

