BREAKING NEWS
 

LMND UNIMAL Desak Pemerintah Tetapkan Bencana Aceh,Sumut dan Sumbar Sebagai Bencana Nasional


Lhokseumawe, Wartapembaruan.co.id
— Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Komisariat Universitas Malikussaleh menilai bahwa bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah menimbulkan dampak yang sangat luas dan menyeluruh, sehingga sudah sepantasnya ditetapkan sebagai bencana nasional.

Ketua LMND Komisariat Universitas Malikussaleh, Paulus Ardi Pernando Berutu, menyampaikan bahwa penderitaan masyarakat tidak hanya dirasakan oleh warga yang terdampak langsung banjir, tetapi juga oleh masyarakat yang secara geografis tidak terkena banjir. Pasca-bencana, berbagai persoalan serius masih berlangsung, mulai dari kelangkaan pangan, pemadaman listrik yang berkepanjangan, terputusnya jaringan komunikasi, sulitnya akses air bersih, hingga trauma yang dialami anak-anak.

Lebih jauh, kondisi sosial dan psikologis masyarakat kian memprihatinkan. Banyak warga yang mulai merasa lelah, putus asa, dan sangat menyerah akibat ketidakpastian pemulihan. Bahkan masyarakat yang tidak terdampak langsung banjir pun turut merasakan dampak serius berupa melonjaknya harga kebutuhan pokok yang tidak terkendali, sehingga beban hidup masyarakat semakin berat.

“Bencana ini telah menciptakan efek domino yang luas. Tidak hanya merusak rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengguncang stabilitas ekonomi rakyat. Harga bahan pokok melambung tinggi, daya beli masyarakat menurun, dan ketimpangan semakin terasa. Ini menunjukkan bahwa bencana yang terjadi telah menjadi persoalan regional yang berdampak lintas wilayah,” tegas Paulus.

LMND Universitas Malikussaleh menilai bahwa penanganan bencana yang bersifat parsial dan sektoral tidak akan mampu menjawab kompleksitas persoalan tersebut. Oleh karena itu, penetapan status bencana nasional menjadi langkah mendesak agar pemerintah pusat dapat mengambil alih koordinasi secara penuh, termasuk stabilisasi harga kebutuhan pokok, distribusi logistik, pemulihan listrik dan jaringan, serta layanan pemulihan psikososial bagi masyarakat.

Selain mendesak pemerintah, LMND Universitas Malikussaleh juga mengajak seluruh elemen kampus—mahasiswa, dosen, dan pimpinan perguruan tinggi—untuk tidak bersikap diam. Kampus harus hadir sebagai kekuatan moral yang berpihak pada rakyat dan turut mengawal kebijakan negara agar benar-benar menjawab penderitaan masyarakat.

“Kami mengajak seluruh kampus di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat untuk bersuara dan membangun solidaritas bersama. Ketika masyarakat terdampak langsung maupun tidak langsung mulai kehilangan harapan, maka negara dan kaum intelektual tidak boleh absen,” tutup Paulus.

LMND Komisariat Universitas Malikussaleh menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu kemanusiaan ini dan berdiri bersama rakyat hingga pemulihan yang adil, menyeluruh, dan bermartabat benar-benar terwujud.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image