Natal PWI Jaya 2025, Insan Pers Diajak Junjung Etika, Empati, dan Integritas
Jakarta, Wartapembaruan.co.id – Di tengah maraknya penyebaran berita hoaks yang disampaikan secara tidak bertanggung jawab, wartawan diingatkan untuk senantiasa menyampaikan fakta dan kebenaran yang membawa kedamaian bagi masyarakat.
Pesan tersebut disampaikan Romo Marthen Djenarut, Pr., dalam khotbahnya pada acara Natal Bersama PWI Jaya yang digelar di Sekretariat PWI Jaya, Jalan Suryopranoto, Jakarta, Senin (22/12/2025).
“Tirulah para gembala yang menyaksikan kelahiran bayi Yesus. Mereka mengabarkan fakta yang jauh dari prasangka dan praduga, tanpa narsisme serta tanpa agenda tersembunyi. Para gembala adalah pembawa kabar sukacita yang diwartakan secara objektif dan bermanfaat bagi banyak orang, dengan misi utama menghadirkan damai sejahtera,” ujar Romo Djenarut.
Ia menegaskan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai sebuah komunitas profesi dikumpulkan dalam perayaan Natal bukan semata-mata karena kesamaan iman, melainkan karena ikatan profesi kewartawanan yang menjunjung nilai kebenaran.
Tema Natal PWI Jaya tahun 2025, “Cahaya Natal untuk Pers: Etika, Empati, dan Integritas”, menurut Romo Djenarut, merupakan ajakan bagi insan pers agar dalam menjalankan tugas dan perannya tampil sebagai cahaya. Cahaya tersebut berpijak pada ketaatan, kesetiaan, serta prinsip etika, moral, dan spiritualitas.
“Perayaan Natal ini terinspirasi oleh semangat dan komitmen para gembala dalam melihat dan mewartakan hal-hal yang baik dan benar. Harapannya, semakin banyak orang memahami ajaran Yesus, maka kualitas kehidupan manusia dan dunia pun akan semakin baik,” paparnya.
Sementara itu, Ketua PWI Jaya, Kesit B. Handoyo, dalam sambutannya mengatakan bahwa perayaan Natal bersama di lingkungan PWI Jaya tahun ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan. Kegiatan tersebut terlaksana atas inisiatif Pengurus SIWO PWI Jaya.
“Selama dua belas tahun saya berada di PWI Jaya, baru kali inilah perayaan Natal bersama diadakan. Kami menjunjung tinggi nilai toleransi dan tidak membedakan suku maupun agama apa pun. Semoga kebersamaan ini terus terjaga,” ujar Kesit. (*)
---

